IMAJI Berharap Bupati Baru Mampu Tangani Persoalan Bunuh Diri di Gunungkidul
IMAJI Berharap Bupati Baru Mampu Tangani Persoalan Bunuh Diri di Gunungkidul
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Awal 2021 ini, kasus baru bunuh diri masih mewarnai peristiwa di Kabupaten Gunungkidul. Harapan pada bupati yang baru pun digulirkan untuk mengurai persoalan tersebut.
Relawan Inti Mata Jiwa (IMAJI), Wage Daksinarga mengharapkan ada perhatian yang diberikan terhadap kasus bunuh diri. Sebab permasalahannya sudah sangat melebar.
"Bisa dibilang persoalan bunuh diri sudah sangat dekat sekali dalam kehidupan sehari-hari masyarakat," kata Wage, Minggu (28/02/2021).
Tak hanya melebar, persoalan tersebut juga sangat berlapis-lapis. Salah satunya stigma yang tak lepas dari pelaku dan penyintas bunuh diri, bahkan anggapan negatif terhadap kesehatan mental.
Baca juga: Komda Lansia DIY : Perlu Dilakukan Penelitian Untuk Mengetahui Penyebab Lansia Bunuh Diri
Baca juga: Masalah Kesehatan dan Ekonomi Disebut jadi Penyebab Banyaknya Lansia di DIY Bunuh Diri
Wage pun berharap bupati yang baru bisa mendorong masyarakat mampu mengedepankan kesehatan mental. Sebab akar dari kasus bunuh diri adalah faktor tersebut.
"Apalagi kesehatan mental bentuknya bermacam-macam," jelasnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul Drajad Ruswandono mengatakan akan memberikan masukan pada bupati baru.
Pasalnya, persoalan bunuh diri seakan jadi citra yang tak lepas dari kabupaten ini.
Adapun nantinya masukan akan diberikan untuk penanganan. Salah satunya terkait evaluasi dari kinerja Satuan Tugas (Satgas) Berani Hidup Gunungkidul.
"Bisa jadi ada perubahan nomenklatur, itu akan kami upayakan," kata Drajad.
Ia mengakui kinerja Satgas Berani Hidup Gunungkidul tidak optimal dan terkesan mandek.
Alasannya saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tengah berfokus pada penanganan COVID-19.
Drajad mengklaim kasus bunuh diri di Gunungkidul menunjukkan tren penurunan sejak 2017. Pun demikian, kasus baru bunuh diri masih terus dilaporkan hingga awal 2021 ini.
"Saya jujur kaget karena di awal tahun ini ternyata masih ada kasus baru," tuturnya.
Merujuk pada data dari Polres Gunungkidul, sepanjang Januari hingga pertengahan Februari 2021 tercatat ada 6 kasus bunuh diri. Seluruhnya merupakan perempuan.