REI DIY Sebut Ada Banyak Faktor yang Membuat harga Rumah di DI Yogyakarta Mahal

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ilham Muhammad Nur mengungkapkan alasan harga rumah bisa mahal terutama

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
glynniscoxrealtor.com
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepemilikan rumah menjadi salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia.

Selain berfungsi sebagai tempat berteduh, rumah juga memiliki peran sosial budaya sebagai manefestasi dan investasi.

Namun, tak semua orang bisa memiliki rumah seperti yang diinginkan. Banyaknya kendala, terutama persoalan harga menjadi pemicunya.

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ilham Muhammad Nur mengungkapkan alasan harga rumah bisa mahal terutama di DI Yogyakarta yang diakibatkan banyaknya faktor mempengaruhi.

"Faktor utama yang mempengaruhi yakni, mahalnya harga tanah atau lahan. Secara harga pokok penjualan (HPP), tanah atau lahan menyumbangkan sebesar 30-40 persen dari harga rumah jadi yang ada di sini," jelasnya kepada Tribun Jogja, Sabtu (27/02/2021).

Baca juga: Balai Besar Kerajinan dan Batik Komitmen Perkuat Mutu Infrastruktur Industri Kerajinan dan Batik

Ia menambahkan, untuk harga lahan di DI Yogyakarta di lokasi yang strategis bisa mencapai Rp 1-1,5 juta per meter persegi.

Sedangkan di lokasi yang biasa agak ke dalam bisa seharga Rp 500 ribu per meter persegi.

Harga tersebut, sangat jauh bila dibandingkan dengan harga tanah di provinsi lain misalnya Jawa Tengah.

"Harga tanah di DI Yogyakarta sangat tinggi sekali bila dibandingkan provinsi  terdekat seperti Jawa Tengah, ini yang paling memberatkan dalam membentuk harga rumah,"ujarnya.

Mahalnya harga tanah turut dipengaruhi dari daya tarik yang dimiliki oleh DI Yogyakarta.

Mulai dari wisata, pendidikan, hingga kenyamanan.

"Wilayah Yogyakarta menjadi magnet bagi banyak orang terutama untuk tujuan investasi. Hal ini pun, menjadi menarik bagi orang luar wilayah Yogyakarta untuk membangun hunian di sini. Alhasil, karena permintaan terus berulang terjadi. Pola ini membuat pasar sendiri yang tentunya berimbas pada harga tanah," terangnya.

Di sisi lain, mahalnya harga rumah juga berasal dari proses perizinan yang linear sehingga membutuhkan waktu lebih panjang.

Karena, setiap tahap perizinannya memerlukan biaya tambahan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved