Yogyakarta
DPRD DIY : Refocusing Anggaran Harus mampu Tekan Laju Penularan COVID-19 di DI Yogyakarta
Pemda DI Yogyakarta melaksanakan realokasi anggaran untuk menangani pandemi COVID-19.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DI Yogyakarta melaksanakan realokasi anggaran untuk menangani pandemi COVID-19.
Upaya realokasi kali ini bersumber dari dana transfer pemerintah pusat meliputi Dana Alokasi Khusus (DAU) dan Dana Insentif Daerah (DID) yang nilainya mencapai Rp 121 miliar.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana menuturkan, bahwa upaya realokasi harus mampu menekan laju penularan COVID-19 di DIY.
"Terkendalinya kasus covid akan menjadi kunci perbaikan perekonomian yang saat ini terpuruk," ungkap Huda, Rabu (24/2/2021).
Baca juga: Polresta Yogyakarta dan Galeria Mall Luncurkan Mall Tangguh COVID-19
Huda melanjutkan, dengan adanya upaya realokasi anggaran, maka Pemda DIY memiliki sumber anggaran baru yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi pandemi COVID-19.
Sebelumnya Pemda DIY memiliki dana sebesar Rp 66,9 miliar pada Belanja Tak Terduga (BTT) yang juga dapat dimanfaatkan untuk penanganan COVID-19.
"Dengan tambahan anggaran hasil refocusing ini BTT akan menjadi sekitar Rp 191 miliar untuk penanganan COVID-19 yang meliputi berbagai program seperti vaksinasi, insentif tenaga kesehatan, pencegahan, dukungan posko covid dan sebagainya," tuturnya.
Huda pun meminta agar Pemda DIY merancang indikator yang jelas dan mudah dinilai terkait penggunaan anggaran tersebut.
Baca juga: DPRD Minta Refocusing APBD DIY 2021 Harus Mampu Menekan Kasus Covid-19
Huda mengusulkan jika indikator tersebut adalah penurunan kasus harian COVID-19 secara signifikan di tahun 2021.
"Jangan sampai indikator keberhasilannya sekedar terlaksananya kegiatan dan terserapnya anggaran, tetapi kasus COVID-19 tetap tinggi," terangnya.
Program-program yang dilaksanakan pun harus tepat sasaran dan efisien sehingga belanja anggaran akan memberikan dampak langsung bagi pengendalian kasus dan perbaikan ekonomi.
Huda juga meminta agar program-program pencegahan penularan COVID-19 dilakukan secara lebih optimal.
Pasalnya, penularan COVID-19 tak kunjung dapat dihentikan.
"Misalnya adalah menggecarkan upaya tracing sesuai arahan dan perencanaan secara epidemiologi," imbuhnya.
Baca juga: Sebanyak 46 Ribu Lansia di Kota Yogyakarta Masuk Potensi Vaksinasi Covid-19
"Setelah tracing, testing juga harus di follow up dengan langkah penanganan yang massif serta serius. Jangan hanya mengandalkan rumah sakit tanpa menekan penularannya," lanjutnya.