Kulon Progo

Unik, Seniman di Kulon Progo Ini Ajarkan Anak-anak Belajar Melukis di Atas Batu

Unik, Seniman di Kulon Progo Ini Ajarkan Anak-anak Belajar Melukis di Atas Batu

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Anak-anak di Sanggar Rupa Seni yang berada di Pedukuhan Banggan RT 41/21, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo sedang melukis di atas batu. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Melukis biasanya dilakukan diatas kertas maupun kanvas. 

Namun anak-anak yang belajar melukis di Sanggar Rupa Seni di Pedukuhan Banggan RT 41/21, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo menggunakan media batu untuk menorehkan hasil imajinasinya. 

Pemilik Sanggar Rupa Seni, Freddie Slamet Widodo menceritakan keinginan melukis di atas batu berawal ketika dirinya melihat batu-batu berserakan di sekitar wilayahnya. 

"Waktu itu saya melihat batu hanya digunakan sebagai uruk. Kemudian saya berpikir bagaimana jika batu-batu yang berserakan itu dimanfaatkan.

Setelah itu iseng-iseng membuat suvenir berbahan batu yang dibuat gantungan kunci," kata dia saat ditemui, Senin (22/2/2021). 

Suatu ketika pandemi Covid-19 melanda, banyak anak-anak yang main ke rumahnya. 

Kebetulan di rumahnya juga terdapat semacam taman bacaan, namun hanya terdapat 10 buah buku. 

Dengan memiliki keterbatasan buku tersebut ia merasa cemas.

Kemudian ia menghubungi rekan-rekan sesama seniman di Yogyakarta dan mendapatkan respon yang sangat baik. 

Buku-buku tersebut biasanya digunakan oleh anak-anak yang datang ke Sanggar Rupa Seni untuk mengasah imajinasi. 

"Karena dari buku itu, anak-anak biasanya meminta untuk menggambarkan dengan mencontoh gambar yang ada di buku itu," ucapnya. 

Slamet sapaan akrabnya mengaku cukup sulit ketika pertama kali mengajarkan mereka melukis di atas batu. 

Baca juga: Produksi Sampah di Klaten Selama Pandemi Covid-19 Capai 300 Ton Per Hari

Baca juga: Cara Mengontrol Kadar Gula Darah Agar Tetap Stabil Bagi Penderita Diabetes

Sebab mereka harus menghaluskan permukaan batu dengan menggunakan amplas. 

Kemudian dikeringkan dan di lem. 

Setelah itu diberi sketsa gambar dan diwarna dengan menggunakan warna putih secara berkali-kali sehingga memakan waktu cukup lama. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved