Lowongan Abdi Dalem Kraton Yogyakarta Masih Terbuka, Berikut Persyaratan dan Posisinya

Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat membuka lowongan dan pendaftaran menjadi abdi dalem Kraton, berikut daftar persyaratannya

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy
GAJIAN ABDI DALEM - Ratusan abdi dalem menerima gaji di Bangsal Kagungan Dalem Magangan, komplek Kraton Ngayogyakarta, Senin (27/8). Gaji yang berasal dari alokasi Dana Keistimewaan (Danais) tersebut diberikan dua bulan sekali dengan besaran yang berbeda-beda tergantung pangkat abdi dalem. TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Lowongan untuk menjadi abdi dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Kraton Yogyakarta masih terbuka.

Ini bisa dikatakan menjadi yang pertama kalinya Kraton Yogyakarta membuka lowongan abdi dalem secara terbuka untuk masyarakat.

Pada masa lalu Keraton Yogyakarta tidak pernah secara terbuka membuka lowongan atau pendaftaran untuk menjadi abdi dalem.

Sejumlah persyaratan hingga tahapan proses seleksi pun diumumkan melalui media sosial, bagi masyarakat yang ingin mendaftar.

Pendaftaran untuk menjadi abdi dalem Kraton Yogyakarta pun masih terbuka hingga 1 Maret 2021.

"Pendaftaran dibuka hingga 1 Maret 2021 dan dokumen yang tertera di syarat khusus bisa dikirimkan melalui e-mail: kridhomardowo@kratonjogja.id. Informasi lebih lanjut & narahubung (SMS & WhatsApp, tidak menerima telepon): 0822-2764-9449 (Nyi MJ. Retnolumaksomardowo/Retno)," demikian bunyi pengumuman yang tercantum dalam akun instagram resmi @kratonjogja.

Hal inipun sekaligus membuka kesempatan bagi warga masyarakat yang ingin mengabdi di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Pengumuman terkait pendaftaran dan lowongan sebagai abdi dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat tersebut pertama kali diunggah oleh Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo, yang membidangi kesenian dan pertunjukan di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Terdapat lima poster digital yang diunggah akun media sosial resmi Kraton Jogja.

Baca juga: Apa Kata Sri Sultan HB X Soal Ketimpangan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Tertinggi Versi BPS? 

Baca juga: Sri Sultan HB X Tunggu Kepastian untuk Menerima Vaksin COVID-19 Khusus Lansia

Dalam poster yang diunggah tersebut, disertakan pula berbagai macam syarat untuk mendaftarkan diri menjadi abdi dalem di KHP Kridhomardowo pada empat golongan yaitu wiyaga, pasindhen, lebdaswara, dan musikan.

"Kebetulan kawedanan ini sedang membutuhkan abdi dalem untuk empat golongan tersebut," terang Ketua Panitia Penerimaan Abdi Dalem Kridhomardowo, MB. Brongtomadyo, Kamis (18/2/2021).

Kabar itu nampaknya menjadi angin segar bagi masyarakat yang memiliki keinginan untuk mengabdi menjadi abdi dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. 

Abdi Dalem Musikan membawakan 11 lagu dalam Pentas Musikan Mandalasana di Kagungan Dalem Bangsal Mandalasana Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Minggu (01/03/2020)
Abdi Dalem Musikan membawakan 11 lagu dalam Pentas Musikan Mandalasana di Kagungan Dalem Bangsal Mandalasana Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Minggu (01/03/2020) (Tribunjogja/Chisti Mahatma Wardhani)

Dulu, mungkin orang akan bertanya-tanya, jalan apa yang harus ditempuh untuk memenuhi keinginan itu.

Jawaban atas pertanyaan itu pun kini sudah tersedia. Keraton telah membuka kesempatan.

“Jadi saya bersama pengajeng atau pimpinan golongan Wiyaga yaitu MW. Susilomadyo dan teman-teman lain di Kridhomardowo membentuk tim, atas dhawuh KPH Notonegoro selaku penghageng, untuk membuka pendaftaran dan penerimaan secara terbuka," tuturnya.

"Kami ingin memberikan kesempatan kepada teman-teman di luar yang tertarik dan memang sungguh-sungguh berniat menjadi abdi dalem di Keraton Yogyakarta,” sambungnya.

Syarat-syarat

Namun, sejumlah persyaratan tetap harus dipenuhi oleh para calon abdi dalem. 

Di antaranya adalah :

  • bersedia dengan tulus mengabdi di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat,
  • berusia 17-45 tahun,
  • merupakan Warga Negara Indonesia (WNI),
  • berdomisili atau tinggal di DI Yogyakarta dan seputar Jawa Tengah, dan
  • bersedia mengikuti tahap seleksi yang diadakan.

Persyaratan mengenai domisili DIY dan Jawa Tengah ini pun bertujuan untuk memudahkan mobilitas calon pendaftar.

Sebab, jika diterima menjadi abdi akan ada kewajiban untuk marak dan sowan di Keraton Yogyakarta.

Abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa tombak Kyai Wijoyo Mukti untuk dikembalikan di tempat penyimpanan seusai dilakukan prosesi jamasan di komplek Balaikota Yogyakarta, Kamis (4/10/2018).
Abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa tombak Kyai Wijoyo Mukti untuk dikembalikan di tempat penyimpanan seusai dilakukan prosesi jamasan di komplek Balaikota Yogyakarta, Kamis (4/10/2018). (Tribun Jogja/ Hasan Sakri Ghozali)

Tahapan Seleksi

Adapun terkait tahap seleksi untuk menjadi abdi dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, akan dibagi menjadi dua tahap. 

Pertama dilaksanakan secara virtual dengan menyeleksi video yang dikirim peserta. 

Sementara untuk tahap kedua akan dilaksanakan penilaian secara langsung oleh tim dari KHP Kridhomardowo di Keraton Yogyakarta.

Baca juga: Keluarga Kraton Ngayogyakarta Hadiri Langsung Peringatan 266 Tahun Perjanjian Giyanti di Karanganyar

Baca juga: Kembali Gelar Sapa Aruh, Sri Sultan HB X Ajak Masyarakat Meniru Kehidupan Nelayan dan Petani

MB Brongtomadyo menambahkan, golongan yang dibuka pada penerimaan abdi dalem kali ini adalah wiyaga atau penabuh gamelan, pasindhen yakni penembang untuk perempuan, lebdaswara atau penembang untuk laki-laki, dan musikan atau korps musik yang bertugas memainkan alat musik barat di Keraton Yogyakarta.

Banyak juga yang mungkin mempertanyakan kenapa hanya empat golongan ini saja yang dibuka.

MB Brongtomadyo pun mengungkapkan bahwa itu semata karena alasan kebutuhan.

"Kalau untuk golongan lain di Kridhomardowo, menurut KPH Notonegoro, ini masih mencukupi. Sementara untuk tepas atau kawedanan lain, bukan kapasitas saya untuk menjawab, karena tiap tepas dan kawedanan memiliki kebijakannya masing-masing tentang tata cara penerimaan Abdi Dalem dan bidang apa saja yang dibutuhkan,” jelasnya.

GAJIAN ABDI DALEM - Ratusan abdi dalem menerima gaji di Bangsal Kagungan Dalem Magangan, komplek Kraton Ngayogyakarta, Senin (27/8). Gaji yang berasal dari alokasi Dana Keistimewaan (Danais) tersebut diberikan dua bulan sekali dengan besaran yang berbeda-beda tergantung pangkat abdi dalem.
TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy
GAJIAN ABDI DALEM - Ratusan abdi dalem menerima gaji di Bangsal Kagungan Dalem Magangan, komplek Kraton Ngayogyakarta, Senin (27/8). Gaji yang berasal dari alokasi Dana Keistimewaan (Danais) tersebut diberikan dua bulan sekali dengan besaran yang berbeda-beda tergantung pangkat abdi dalem. TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy (TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy)

MB Brongtomadyo, menegaskan, menjadi seorang abdi dalem bukan merupakan sebuah pekerjaan.

Melainkan sebuah pengabdian semur hidup kepada Keraton Yogyakarta. Sehingga lowongan ini perlu dimaknai dengan cara yang berbeda.

"Jadi intinya pengabdian ya, dengan cara nguri-uri kabudayan hadiluhung, khususnya karawitan di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, itu yang perlu ditanamkan. Takutnya kalau dikira ini sebagai pekerjaan dengan imbalan tertentu, nanti akan kecewa,” jelas MB Brongtomadyo.

Setelah lolos seleksi tahap kedua pun nantinya calon-calon yang lolos tidak langsung diangkat menjadi abdi dalem.

Mereka harus menjalani proses magang terlebih dahulu selama maksimal hingga dua tahun lamanya.

( tribunjogja.com / tro )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved