Erupsi Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi : Asap Sulfatara Keluar Berintensitas Tebal dengan Tinggi 400 M Pagi Ini

Gunung Merapi pagi ini mengeluarkan asap sulfatara yang berwarna putih, intensitas tebal, dan tinggi ±400 m di atas puncak.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
twitter BPPTKG
Gunung Merapi pada Kamis 19 Februari 2021 pagi ini terlihat mengeluarkan asap sulfatara berwarna putih, intensitas tebal, dan tinggi ±400 m di atas puncak. Emisi asap sulfatara merupakan kejadian yang biasa terjadi di gunung api aktif. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, Gunung Merapi pagi ini mengeluarkan asap sulfatara yang berwarna putih, intensitas tebal, dan tinggi ±400 m di atas puncak.

"Merapi pagi ini terlihat mengeluarkan asap sulfatara yg berwarna putih, intensitas tebal, dan tinggi ±400 m di atas puncak," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Jumat (19/2/2021). 

Hanik melanjutkan, emisi asap sulfatara merupakan kejadian yang biasa terjadi di gunung api aktif.

"Asap berwarna putih menunjukkan komposisi gas yg dominan adalah uap air," imbuhnya. 

Baca juga: BPPTKG: Kamis Pagi, Gunung Merapi Alami Guguran Sejauh 800 Meter

Selain itu, pada periode pengamatan, Jumat (19/2/2021) pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Merapi teramati mengalami 15 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 m ke arah barat daya.

"Gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100 m di atas puncak kawah. Teramati 15 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 m ke arah barat daya," ujar Hanik. 

Pada periode tersebut, cuaca cerah dan berawan.

Angin bertiup lemah ke arah utara. Suhu udara 17-20 °C, kelembaban udara 72-91 persen, dan tekanan udara 871-916 mmHg. 

Aktivitas kegempaan yang terjadi di antaranya, 24 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-38 mm dan durasi : 11-97 detik; 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 30 mm dan durasi 32 detik; serta 3 kali gempa hybrid/fase banyak degan amplitudo 3 mm, S-P 0.3-0.6 detik, dan durasi 6-8 detik. 

Sementara, pada periode 6 jam sebelumnya, yakni Kamis (18/2/2021) pukul 18.00-24.00 WIB, gunung merapi tampak jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah tidak teramati.

Selain itu, teramati 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.200 m ke arah barat daya.

Pada periode tersebut, cuaca Gunung Merapi berawan.

Angin bertiup sedang ke arah timur laut. Suhu udara 19-21 °C, kelembaban udara 71-73 persen, dan tekanan udara 917-918 mmHg.

Baca juga: VIDEO dan Foto Detik-detik Guguran Batu dari Kubah Lava 2021 di Puncak Gunung Merapi

Adapun aktivitas kegempaan yang terjadi antara lain, 37 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-37 mm dan durasi 13-150 detik; 3 kali gempa hembusan dengan amplitudo 7-8 mm dan durasi 15-18 detik; serta 1 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 4 mm, S-P 0.6 detik, dan durasi 10 detik. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved