BPPTKG: Kamis Pagi, Gunung Merapi Alami Guguran Sejauh 800 Meter
Guguran dari puncak kawah Gunung Merapi (2.968 mdpl) kembali terjadi hari ini, Kamis (18/2/2021) pagi.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Guguran dari puncak kawah Gunung Merapi (2.968 mdpl) kembali terjadi hari ini, Kamis (18/2/2021) pagi.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, guguran terjadi 1 kali dengan jarak luncur 800 meter ke arah barat daya pada hari ini antara pukul 06.00-12.00 WIB.
"Gunung kabut 0-I. Asap kawah tidak teramati. Teramati 1 kali guguran dengan jarak luncur 800 m ke arah barat daya," ujar petugas pengamat Gunung Merapi BPPTKG, Rachmad Widyo Laksono, Kamis (18/2/2021).
Baca juga: Kisah Anggota Ponpes Waria Al-Fatah Bantul Saat Pandemi, Sempat Tidur di Area Tugu
Pada periode ini, Rachmad menuturkan, secara meteorologi cuaca Gunung Merapi berawan. Angin bertiup sedang ke arah timur.
Suhu udara 22-26 °C, kelembaban udara 63-68 persen, dan tekanan udara 757-917 mmHg.
Sementara, aktivitas kegempaan yang terjadi di antaranya 24 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-36 mm dan durasi 21-77 detik; 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm dan durasi 14 detik; serta 1 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.5 detik, dan durasi 7 detik.
Pada hari yang sama di periode 6 jam berikutnya, yakni pukul 12.00-18.00 WIB dilaporkan tidak terjadi guguran di Gunung Merapi.
Secara visual, gunung kabut 0-I hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Namun, dilaporkan terjadi hujan dengan volume curah hujan 9 mm per hari di puncak Gunung Merapi.
"Cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup sedang ke arah timur. Suhu udara 19-28 °C, kelembaban udara 69-74 persen, dan tekanan udara 916-917 mmHg. Volume curah hujan 9 mm per hari," jelas Rachmad.
Adapun aktivitas kegempaan yang terjadi pada periode ini antara lain 26 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-25 mm dan durasi 11-122 detik; 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 7 mm dan durasi 15 detik; serta 2 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.8-9 detik, dan durasi 7-9 detik.
Baca juga: Warga Tepus Gunungkidul Sulap Pohon Langka Jadi Bonsai Bernilai Tinggi
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyatakan, Gunung Merapi saat ini masih berstatus siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini, kata Hanik, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hanik menyampaikan, daerah di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari.
"Diharapkan dapat berlangsung seterusnya. Namun, jika terjadi perkembangan erupsi yang mengarah ke daerah tersebut setidaknya masyarakat sudah memanfaatkan waktu yang ada dengan baik. Hal ini sesuai dengan konsep living harmony dengan Merapi," tandasnya. (uti)