Jawa Timur
Makan Mie Ayam Bantuan, Puluhan Pengungsi dan Relawan Tanah Longsor di Nganjuk Malah Keracunan
Puluhan pengungsi tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, mengalami keracunan setelah mengkonsumsi mie ayam bantuan
TRIBUNJOGJA.COM, NGANJUK - Puluhan pengungsi tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur mengalami keracunan setelah mengkonsumsi mie ayam bantuan.
Total ada 44 pengungsi dan relawan yang mengalami keracunan, dimana 33 orang di antaranya menjalani rawat jalan karena hanya mengalami gejala ringan.
Kapolres Nganjuk, AKBP Harviadhi Agung Pratama mengatakan, hingga saat ini ada 44 orang yang mengalami keracunan.
Dari total korban tersebut 33 di antaranya mengalami gejala ringan sehingga cukup dilakukan rawat jalan.
“Tadi malam kita mendapatkan laporan sekitar pukul 22.00 WIB ada beberapa orang yang mengalami gejala mual, muntah, pusing dan diare.
Itu terdiri dari masyarakat pengungsi dan juga beberapa relawan,” katanya, Jumat (19/2/2021).
Berasal dari mi ayam
Harviadhi mengatakan, setelah mendapatkan laporan itu pihaknya langsung menerjunkan satu unit Pidsus dan Inafis untuk melakukan penyelidikan.
Dari hasil penyelidikan itu, penyebab warga keracunan diduga berasal dari makanan mi ayam.
“Gejala yang dialami oleh masyarakat diduga berasal atau keracunan dari makanan yaitu berupa mi ayam yang dikemas dalam bentuk cup siap saji, yang diperkirakan berasal dari masyarakat atau kiriman bantuan dari masyarakat,” jelas Harviadhi.
Sebab, lanjut dia, hasil uji sampel dari mi ayam tersebut diketahui mengandung formaldehyde atau formalin.
"Makanan tersebut mengandung formaldehyde baik dari mi-nya maupun saus dan juga kecap, termasuk minyak bumbu, yang orang awam bilang atau biasa kita kenal dengan istilah formalin,” kata Harviadhi menambahkan.
Baca juga: Serang Prajurit Paskhas AU di Bandara Amenggaru Puncak Papua, Seorang Anggota KKB Tewas Ditembak
Baca juga: 42 Ribu Orang Jadi Sasaran Program Vaksinasi COVID-19 Tahap Dua di Magelang
Bantuan 2.000 porsi mi ayam
Dikatakan Harviadhi, mi ayam tersebut diketahui bukan dari masakan dapur umum di posko pengungsian setempat.
Melainkan berasal dari sumbangan beberapa warga yang mengaku dari paguyuban mi ayam asal Surabaya.