Mahasiswa UNY Teliti Infusa Kurma Sebagai Bahan Minuman Berenergi yang Sehat dan Aman

Minuman berenergi untuk mencegah kelelahan rupanya bisa menjadi suatu problem apabila dikonsumsi secara terus-menerus dan berlebihan.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Mahasiswa FMIPA UNY anggota tim penelitian infusa kurma saat berkonsultasi dengan dosen pembimbing. 

Kandungan senyawa fenolik pada kurma totalnya berkisar antara 10,47 hingga 22,11 mg/100 g.

Kandungan flavonoid yang terkandung dalam buah kurma antara lain rutin, luteolin, isokuersetin, kuersetin, dan apidenin yang berkisar antara 1,22 - 2,82 mg/100 g. 

Flavonoid adalah keluarga besar senyawa fenolik atau polifenol dengan aplikasi terapeutik yang luas.

Quercetin adalah salah satu flavonoid alami yang paling banyak tersebar.

Hendrianis Syafira menjelaskan, peningkatan stamina dapat terjadi dengan adanya aktivitas efek tonik yang ditimbulkan dari infusa buah kurma.

Efek tonik dapat terjadi dengan adanya efek stimulan dari sistem saraf pusat yang ditimbulkan dari golongan psikostimulansia. 

“Senyawa kimia yang dapat menjadi psikostimulansia atau menstimulasi sistem saraf adalah alkaloid dan flavonoid,” katanya. 

Baca juga: UPDATE Covid-19 Kulon Progo: Tambahan 22 Kasus Baru, 2 Pasien Meninggal Dunia Hari Ini

Senyawa flavonoid dikatakan memiliki efek stimulan karena dapat menghambat fosfodiesterase, yakni enzim yang memiliki tugas untuk mengubah adenosine monofosfat siklik menjadi AMP yang akan mengaktivasi pembentukan glukosa 6 fosfat yang menjadi sumber energi tambahan bagi tubuh dan dapat membuat tubuh menjadi lebih aktif atau berefek stimulan.

Para mahasiswa itu memakai metode infusa dalam penelitiannya, yaitu merendam buah kurma dalam air.

Metode ini dipilih karena mempunyai kelebihan, seperti mudah dalam pembuatan dan penggunaannya, pelarutnya yaitu air juga tergolong murah dan merupakan pelarut umum yang memiliki polaritas paling besar. 

Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa infusa buah kurma mengandung senyawa flavonoid khususnya jenis kuersetin, sehingga buah kurma dengan sediaan infusa memiliki potensi untuk menjadi obat peningkat stamina pengganti kafein dan minuman berenergi lainnya. (uti) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved