PT KAI Bakal Tambah Layanan Alat Deteksi Covid-19 GeNose C19 di Enam Stasiun
Enam stasiun tersebut yakni Gambir, Solo Balapan, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, dan Surabaya Pasar Turi.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menambah layanan deteksi COVID-19 dengan memanfaatkan alat inovasi UGM, GeNose C19, di enam stasiun mulai 15 Februari 2021 mendatang.
Enam stasiun tersebut yakni Gambir, Solo Balapan, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, dan Surabaya Pasar Turi.
Sehingga sejauh ini, total layanan GeNose bakal berada di delapan stasiun.
Sebelumnya, fasilitas ini hanya tersedia Stasiun Pasar Senen dan Tugu Yogyakarta.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo, mengungkapkan penambahan layanan itu merupakan dilakukan untuk mewujudkan komitmen Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam mengoptimalkan layanan GeNose di stasiun-stasiun yang ada di Indonesia.
"Kereta api merupakan moda transportasi pertama yang memanfaatkan GeNose. Kita juga menunjukkan bahwa kita bangga (GeNose) buatan indonesia temuan dari UGM," jelas Didiek saat mengikuti kunjungan kerja Menhub di Stasiun Tugu Yogyakarta, Minggu (14/2/20210).
Menurutnya, antusiasme masyarakat untuk memanfaatkan GeNose tergolong tinggi.
Hal itu diamati dari penggunaan layanan GeNose di dua stasiun yang selalu membeludak.
"Terbukti di Stasiun Pasar Senen dan Tugu yang kita gunakan memanfaatkan GeNose antusiasme masyarakat luar biasa. Sehingga kami kerja sama dengan rekan UGM ingin terus memanfaatkan GeNose agar (penggunaan) lebih bertambah lagi," paparnya.
Didiek mengungkapkan, GeNose C19 memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan metode pemeriksaan lainnya.
Misalnya pada harganya yang murah, hasil tes cepat, praktis, dan tanpa rasa sakit.
"Harga tiket kereta api ada yang Rp70 ribu-Rp80 ribu, kalau memanfaatkan tes lain harganya di atas Rp150 ribu. Dengan GeNose yang harganya memasyarakat, para penumpang Kereta Api semakin nyaman melakukan perjalanan tapi tetap menjaga prokes," jelasnya.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, berharap agar penggunaan GeNose dapat semakin meluas. Misalnya di bandar udara hingga kawasan perkantoran.
"Ini penting karena GeNose adalah produk anak bangsa yang harus kita kawal, kita harapkan bisa diterapkan di seluruh indonesia," paparnya setelah melakukan peninjauan layanan GeNose C19 di Stasiun Tugu Yogyakarta.
Untuk itu Kemenhub akan terus menjalin kerja sama dengan UGM dalam rangka optimalisasi pemanfaatan GeNose.
"Karena itulah saya sengaja ke Yogya ketemu Wakil Rektor UGM dan korporat untuk memastikan penggunaan GeNose sebagai alat deteksi atau untuk memastikan penerapan prokes dengan baik," tandasnya. (*)