Murid Ki Seno Nugroho, Ki Sigid Ariyanto Malam Ini Pentas Climen Bareng Wargo Laras
Pergelaran wayang kulit lakon Bima Suci ini akan disiarkan secara daring lewat kanal You Tube Dalang Seno dan Ki Seno Nugroho, mulai pukul 20.00 WIB.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Gaya Lufityanti
Kitab Nawaruci juga dikenal sebagai Sang Hyang Tat-twajnana (kitab tentang hakekat hidup), ditulis Empu Siwamurti berlatar budaya Majapahit.
Pada jaman itu mistik Islam mulai masuk dalam budaya Jawa, dan kisah Nawaruci digubah menjadi lakon Dewaruci, dilengkapi unsur-unsur Islam dan dipentaskan dalam dunia perwayangan.
Alur ceritera Dewaruci/Bima Suci dipengaruhi kisah Markandeya dari India.
Dikisahkan Markandeya mengarungi samudera dan berjumpa anak kecil.
Anak kecil itu bernama Narayana, jelmaan Dewa Wisnu. Narayana meminta Markandeya masuk tubuhnya untuk menyaksikan seluruh isi alam semesta.
Dalam kisah ini tokoh Bima tidak ada.
Baca juga: Cerita Ki Manteb Sudarsono Saat Bawakan Goro-Goro Pada 100 Hari Wafatnya Ki Seno Nugroho
Dalam kisah yang menonjolkan sosok Bima, atas perintah gurunya, Pendeta Durna, Bima disuruh mencari banyu perwitasari (air kehidupan).
Bima menuju hutan Tikbrasara yang terletak di gunung Reksa Muka (mata).
Di hutan ini Bima dihadang dua raksasa Rukmuka dan Rukmokala.
Bima mampu mengalahkan ke dua raksasa itu.
Untuk memperoleh “inti sari pengetahuan sejati” (perwitasari), Bima harus melalui semadi yang dilambangkan hutan Tibaksara dan gunung Reksomuka.
Bima tidak bisa mencapai titik penyatuan mata batin dalam samadi kalau tidak ‘membunuh’ pikiran tentang kamukten dan kamulyan.
Kisah selanjutnya, Bima tahu air ‘perwitasari’ tidak terletak di hutan Tikbrasara yang ada di Gunung Reksamuka, tetapi di dasar samudera.
Maka perjalanan dilanjutkan ke dasar samudra (samudra pangaksama=pengampunan).
Dalam samudra bertarung melawan naga, simbol kejahatan atau keburukan.
Bima membunuhnya.
Ini berarti memperoleh banyu perwitasari tidak cukup membuang kamukten dan kamulyan (dua raksasa).
Tetapi harus juga berani mengampuni orang-orang yang bersalah dan membunuh kejahatan yang ada dalam dirinya (masuk samudra pengampunan dan membunuh naga kejahatan).
Setelah melampaui berbagai rintangan, akhirnya Bima ketemu Dewaruci, yang persis dirinya, namun dalam ukuran kecil.
Bima masuk ke badan Dewaruci melalui telinga kanan dan di dalam diri Dewaruci, Bima melihat seluruh isi semesta alam.
Bima bersemedi secara benar, menutup mata, mengatur napas, pikirannya konsentrasi dalam perasaan batin bersih.
Bima menerima terang atau wahyu sejati. ( Tribunjogja.com/xna )