Kisah Sendang Mbabrig di Sleman yang Dijaga Kakek Berumur 75 Tahun
Sendang Mbabrig Tirtodipuro yang merupakan mata air bersejarah nan keramat di kampungnya sirna
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Iwan Al Khasni
Mbah Isno, adalah lelaki tua yang hingga saat ini masih merawat sekaligus rutin membersihkan sendang tersebut.
Baginya, Sendang Mbabrig memiliki sejarah panjang. Keberadaannya harus tetap dilestarikan.
Apalagi, sebelum ditemukan mata air lain, warga kampung Nglebeng sempat menggantungkan air untuk kebutuhan sehari-hari dari sendang tersebut.
"Dulu, warga banyak yang menggantungkan air dari sendang Mbabrig. Sekarang tinggal saya," papar Lelaki kelahiran 1945 itu.
Sendang Mbabrig memiliki air yang sangat jernih.
Airnya bisa dikonsumsi.
Kehadirannya bagaikan mata air abadi.
Sebab, menurut Mbah Isno, sendang tidak pernah kering meski dimusim kemarau.
Saat bulan Safar, penanggalan Jawa, melalui tradisi Merti Dusun, mata air Mbabrig menurutnya sering diambil lalu diarak bersama Bregodo keliling kampung.
Meskipun tidak sampai kehabisan, Mbah Isno mengungkapkan, sejak dua tahun terakhir, debit mata air Mbabrig berkurang cukup drastis.
Ia tidak tahu penyebab pastinya.
Namun diduga karena seputar lokasi sendang, oleh warga, dibuat sumur.
Ia sendiri berharap, Sendang Mbabrig akan tetap lestari. Hingga anak cucu kelak. (Tribunjogja.com | Rif)