BMKG: SEMINGGU, Prediksi Hujan Lebat Petir dan Angin Kencang di DI Yogyakarta, Berikut Wilayahnya

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DI Yogyakarta Reni Kraningtyas SP M Si menyampaikan informasi peringatan dini potensi hujan lebat

Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
Ilustrasi hujan disertai petir 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DI Yogyakarta Reni Kraningtyas SP M Si menyampaikan informasi peringatan dini potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah ini.

Melalui keterangan tertulisnya, Reni menjelaskan bahwa BMKG DI Yogyakarta memprakirakan puncak musim hujan tahun 2021 di wilayah ini dimulai pada akhir bulan Januari hingga pertengahan bulan Februari tahun 2021.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan.

"Analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Kabupaten/Kota Wilayah DI Yogyakarta. Hal ini disebabkan oleh munculnya pusat tekanan rendah di Australia bagian Utara dan munculnya sirkulasi siklonik di Barat Sumatera Utara dan Timur Kalimantan," ungkapnya, Selasa (9/2/2021) petang.

Hujan Waktu Mustajab Berdoa, Minta Hindarkan dari Bencana Hingga Agar Keinginan Dikabulkan Allah SWT

Jangan Tinggalkan Sholat Dhuha Ketika Turun Hujan, Ini Tata Cara Beserta Doa dan Terjemahannya

Reni menambahkan, keadaan ini membentuk daerah perlambatan/pertemuan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di Perairan Selatan Jawa termasuk Perairan Selatan Yogyakarta sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DI Yogyakarta.

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG DI Yogyakarta memprakirakan dalam periode 7 hari ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah berikut:

Sleman meliputi Kapanewon Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan, Moyudan.

Gunungkidul Kapanewon Gedangsari, Patuk, Ponjong, Karangmojo, Wonosari, Playen, Patuk, Panggang, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Tanjungsari, Tepus, Semanu, Rongkop, Girisubo.

Bantul Kapanewon Srandakan, Sanden, Kretek, Banguntapan, Piyungan, Pleret, Dlingo, Imogiri, Jetis, Pundong, Bantul, Bambanglipuro, Pandak, Pajangan.

Kulon Progo Kapanewon Temon, Wates, Panjatan, Kokap, Galur, Lendah, Pengasih, Samigaluh, Nanggulan, Sentolo, Kalibawang.

Kota Yogyakarta Kemantren Umbulharjo, Kotagede, Mergangsan, Pakualaman, Gondokusuman, Danurejan, Gondomanan, Kraton, Gedongtengen, Ngampilan, Wirobrajan, Mantrijeron, Tegalrejo, Jetis.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang berdampak terjadinya longsor, banjir, banjir lahar dingin, banjir bandang dan bencana hidrometeorologi lainnya di wilayah DI Yogyakarta," urainya.

Sebanyak 10 Warga di Kulon Progo Diduga Keracunan Setelah Makan Tempe Benguk

Hampir Setahun Siswa Belajar Daring, Orang Tua Paling Diandalkan untuk Pendidikan Karakter

Reni mengatakan, masyarakat bisa mengakses informasi selanjutnya, update info BMKG melalui kanal yang tersedia.

Mulai dari call center 0274-2880151/288152, twitter @StaklimJogja, Instagram staklim_jogja, Facebook Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Telegram 08112638113 IklimYogya_bot, https://sipora.staklimyogyakarta.com/sipora, dan www.bmkg.go.id(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved