Peringatan 100 Hari Ki Seno Nugroho, Dalang Ki Manteb Sudarsono Akan Tunaikan Nazar
Dalang Ki Manteb Sudarsono, akan menunaikan nazar di peringatan 100 hari meninggalnya dalang Ki Seno Nugroho.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: ribut raharjo
Ki Seno Nugroho sudah dia anggap anaknya sendiri. Manteb mengatakan pernah menerima permintaan Ki Suparman sebelum meninggal, agar mendidik putranya itu.
Diberitakan Tribunjogja.com beberapa hari sesudah meninggalnya Ki Seno Nugroho, ki Manteb membuat testimoni via kanal You Tube Ki Puthut Wijanarka, dalang asal Sragen.
Ki Puthut saat itu sengaja bertamu ke kediaman Ki Manteb Sudarsono, ditemani Ki Joko Edan, dalang dari Jawa Timur.
Mereka meriung berdiskusi, tepat tiga hari setelah meninggalnya Ki Seno Nugroho. Selain mengungkapkan kesedihannya yang mendalam, Ki Manteb menyampaikan pesan khusus.
Pesan itu ditujukan ke semua penggemar Ki Seno Nugroho, serta secara khusus pesan dan permintaan ditujukan ke putra almarhum, Gading Pawukir.
Ki Puthut Wijanarka di videonya membeber suatu saat pernah mendengar pengakuan Ki Seno Nugroho, ia bisa jadi dalang yang digemari karena Ki Manteb Sudarsono.
Bahkan Ki Seno pernah merasa “habis” ketika ia diminta berduet sepanggung bersama Ki Manteb Sudarsono saat pentas di sebuah perusahaan media di Yogyakarta.
“Mosok saya harus duet sama bapake (Ki Manteb), ibaratnya habis darah waktu itu,” ungkap Ki Putut menceritakan pengakuan Ki Seno bertahun lalu.
Saat itu Ki Manteb Sudarsono sudah sedemikian popular sebagai dalang yang sangat terampil. Sabetannya dan aksi panggungnya amat memukau.
Ki Seno Fans Berat Ki Manteb Sudarsono
Lewat konten video di akun You Tube, beberapa kali Ki Seno Nugroho mengungkapkan, ia mulai fanatik dan ingin mendalang serius sejak pertama kali menonton pertunjukan Ki Manteb Sudarsono di Sasono Hinggil Dwi Abad, Alun-alun Kidul Keraton Yogyakarta.
Saat itu Seno Nugroho muda diajak Ki Suparman, ayahnya. Seno takjub melihat aksi panggung Ki Manteb yang sangat atraktif, lain dari pertunjukan wayang umumnya.
Seno Nugroho menonton pertunjukan semalam suntuk itu sampai selesai. Ia yang menonton di posisi terdepan, sampai menolak saat diajak pulang ayahnya.
Lewat bahasa campuran Jawa dan Indonesia, Ki Manteb secara khusus meminta semua penggemar Ki Seno Nugroho merenung.
“Yang kehilangan bukan hanya kalian, aku kelangan. Seno itu bisa terkenal, laris, aku senang bukan main. Ini berarti apa yang ku tanam benar-benar tumbuh,” kata Ki Manteb.