Kota Yogya
Intensitas Hujan Tinggi, Bencana Tanah Longsor Terjang Dua Lokasi di Giwangan
Tingginya intensitas hujan yang melanda Kota Yogyakarta pada Senin (8/2/21) kemarin mengakibatkan bencana tanah longsor di 2 titik di wilayah Giwangan
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tingginya intensitas hujan yang melanda Kota Yogyakarta pada Senin (8/2/21) kemarin mengakibatkan bencana tanah longsor di dua titik di wilayah Giwangan Umbulharjo.
Beruntung, kejadian di wilayah RW 06 dan RW 08 tersebut, tidak sampai menimbulkan korban jiwa, maupun material.
Hanya saja, longsoran di RW 08 sempat menutup akses masuk dan keluar bagi warga masyarakat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Nur Hidayat mengungkapkan longsor di dua titik itu dipicu hujan deras yang mengguyur pada Senin (8/2/2021) kemarin.
"Ya, penyebabnya hujan deras kemarin siang. Itu kan daerah tinggi, kemudian longsor. Tebingnya cukup tinggi, sekitar delapan meter,"jelasnya, Selasa (9/2/2021).
"Teman-teman BPBD dan relawan juga langsung melakukan penanganan dan kerja bakti bersama masyarakat setempat. Sementara, hasil assesment kita tutup pakai terpal dulu di area longsorannya itu," imbuh Nur Hidayat.
Berkaca dari insiden tersebut, ia mengimbau warga yang tinggal di daerah tebing, agar meningkatkan kewaspadaan.
• INFO Peringatan Cuaca BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Besok
• Memasuki Puncak Musim Hujan, BPBD DIY Imbau Warga Waspadai Bencana Banjir dan Tanah Longsor
Sebab, dampak dari la nina yang membuat intensitas hujan di wilayah Kota Yogya cukup tinggi dan bisa memicu terjadinya bencana.
Menurutnya, sebagian besar tebing di Kota Pelajar berada di kawasan bantaran sungai, sementara hanya sedikit yang ada di pemukiman. Kondisinya pun terus dipantau BPBD dan Kampung Tangguh Bencana (KTB) setempat.
"Kalau yang rawan itu daerah-daerah yang bertebing dan di kota saya rasa tak terlalu banyak yang benar-benar rawan. Paling cuma lahan-lahan kosong di pinggiran sungai itu, namun tetap harus diwaspadai," cetusnya.
Nur Hidayat menambahkan potensi banjir lahar hujan di aliran sungai yang ada di Kota Yogya juga cukup tinggi menyusul erupsi Gunung Merapi. Karena itu, sosialisasi terus digiatkan jajaran BPBD.
"Kita terus sosialisasikan di tingkat kemantren. Masyarakat sebisa mungkin kita kondisikan, supaya terhindar dari potensi lahar dingin," pungkasnya. (Tribunjogja/Azka Ramadhan)