Yogyakarta
Memasuki Puncak Musim Hujan, BPBD DIY Imbau Warga Waspadai Bencana Banjir dan Tanah Longsor
Pemetaan kawasan rawan bencana kembali dilakukan untuk meminimalisir terjadinya bencana hidrometeorologi.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Memasuki puncak musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai mengencangkan ikat pinggang.
Pemetaan kawasan rawan bencana kembali dilakukan untuk meminimalisir terjadinya bencana hidrometeorologi.
Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan terkait ancaman bencana hidrometeorologi, pihak BPBD sudah melalukan pemetaan kawasan rawan bencana.
Pihaknya juga sudah melakukan pemetaan kawasan rawan bencana di kawasan rawan bencana Gunung Merapi, kawasan rawan bencana gempa, kawasan rawan bencana tanah longsor, kawasan rawan bencana kekeringan, tsunami dan banjir.
BPBD DIY mencatat ada 17 kecamatan di antaranya mengalami potensi kerawanan menengah-tinggi dan berpotensi terjadinya banjir bandang atau aliran bahan rombakan.
Selain itu terdapat pula 64 kecamatan yang rawan gerakan tanah ini tersebar di seluruh wilayah DIY.
16 kecamatan berada di Bantul, 18 kecamatan di Gunungkidul, 17 kecamatan di Sleman, 11 kecamatan berada di Kulonprogo, dan dua kecamatan di Kota Yogyakarta.
Beberapa kecamatan yang tingkat kerawananannya termasuk dalam kategori menengah tinggi dan rawan banjir bandang di antaranya Kecamatan Banguntapan, Piyungan berada di Bantul.
Kecamatan Gondokusuman, Tegalrejo berada di Kota Yogyakarta, Kalibawang berada di Kabupaten Kulonprogo, sementara Berbah, Cangkringan, Depok, Kalasan, Minggir, Mlati, Ngaglik, Ngemplak, Pakem, Prambanan, Tempel dan Turi berada di Kabupaten Sleman.
"Kami ada sekitar 301 Desa Tangguh Bencana. Itu menjadi tugas mandat dari BPBD untuk mengurangi risiko bencana. Dan untuk peta rawan bencana sudah disesuaikan dengan perda RTRW," kata Biwara, kepada Tribunjogja.com, Senin (8/2/2021)
Upaya pendekatan BPBD DIY kepada desa tangguh bencana dinilai efektif untuk mengurangi risiko apabila terjadi bencana.
"Jadi desa itu dibentuk berdasarkan potensi bencana yang ada di tempat itu," terang Biwara.
Ia menjelaskan, pengerukan sampah sungai juga sudah dilakukan oleh BPBD DIY untuk mengurangi risiko adanya banjir bandang.
• VIDEO: Info Cuaca BMKG Selasa 9 Februari 2021: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem
• Peringatan Dini BMKG : Dua Hari Kedepan Wilayah DIY Perkirakan Hujan Lebat, Warga Dimbau Waspada
Bantul Siaga Banjir
Tingkat kesiapsiagaan BPBD DIY kini justru terfokus pada kawasan muara sungai di Kabupaten Bantul.