Kabupaten Sleman

Pengungsi Merapi di Barak Pengungsian Purwobinangun Dipulangkan Esok Hari

Pemerintah Kabupaten Sleman berencana memulangkan warga padukuhan Turgo yang saat ini masih bertahan di Barak pengungsian Purwobinangun

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Warga Turgo, Purwobinangun, Pakem, Sleman diungsikan ke barak pengungsian Kalurahan setempat, seiring aktivitas gunung Merapi yang semakin meningkat. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten Sleman berencana memulangkan warga padukuhan Turgo yang saat ini masih bertahan di Barak pengungsian Purwobinangun pada Selasa (9/2/2021) besok.

Pemulangan pengungsi ini dilaksanakan setelah aktifitas vulkanik gunung Merapi (2.930 mdpl) yang semakin menurun.

Kemudian, potensi ancaman bahaya dari BPPTKG di radius 5 kilometer, sedangkan pemukiman warga Turgo berada di radius 6.5 kilometer, sehingga warga dinilai aman untuk kembali ke rumah. 

"Tadi sudah ada keputusan rapat. Besok pagi, pengungsi (di Purwobinangun) rencananya dipulangkan, semuanya," kata Camat Pakem, Suyanto, dihubungi setelah mengikuti rapat koordinasi bersama Lurah Purwobinangun, Dukuh Turgo dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Senin (8/2/2021). 

Suyanto menyampaikan, warga di Barak pengungsian Purwobinangun akan dipulangkan besok sekitar pukul 08.00 WIB.

Menurutnya, total pengungsi secara keseluruhan ada 137 orang. Rencananya pemulangan warga akan menggunakan armada dari Basarnas Yogyakarta maupun TRC dan didukung dari Polsek serta Muspika Pakem. 

Prosesi pemulangan rencananya akan dilepas oleh Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto maupun pejabat lain dari Pemkab Sleman. Alurnya, kata dia, hampir sama seperti saat proses evakuasi. 

"Intinya berangkat bersama dan pulang bersama-sama," tutur Suyanto. 

BPPTKG: Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Sejauh 1 Kilometer Masih Sering Terjadi

Besok, Nasib Pengungsi Merapi di Purwobinangun Dirapatkan

Pihkanya mengungkapkan, meskipun warga nanti sudah dipulangkan, namun barak pengungsian Purwobinangun masih akan tetap disiagakan.

Hal itu sebagai langkah antisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi dan mengharuskan warga kembali dievakuasi. Sehingga akan memudahkan karena semua sarana dan prasarana dalam kondisi siap. 

"Barak masih tetap kita siagakan. Nanti akan ada penyemprotan disinfektan, kasur-kasur dijemur dan masih tetap ada bilik-bilik sehingga siap, apabila nantinya dibutuhkan," terang dia.

Selain barak pengungsian Purwobinangun, tempat pengungsian sementara yang berlokasi di gedung SD Sanjaya Tritis juga akan tetap disiapkan.

Apabila ada warga Turgo, terutama kelompok rentan, khawatir dan was-was tidur di rumah maka diperbolehkan tidur di SD Sanjaya Tritis. "Pada prinsipnya, apabila kondisi semakin membahayakan, warga akan diminta kembali mengungsi," ungkap dia. 

Sementara itu, Sekda Sleman Harda Kiswaya mengungkapkan, berdasarkan rekomendasi BPPTKG wilayah Padukuhan Turgo, Purwobinangun, Pakem tidak berbahaya.

Sebab, radius potensi ancaman bahaya 5 kilometer. Sementara jarak pemukiman warga 6.5 kilometer. Sehingga dinilai masih aman.

"Maka secara psikologis, (warga yang masih mengungsi) diaturi kondur," ucap dia. (Tribunjogja/Ahmad Syarifudin)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved