Kabupaten Sleman
Besok, Nasib Pengungsi Merapi di Purwobinangun Dirapatkan
Sebagian warga Padukuhan Turgo masih bertahan di barak pengungsian Purwobinangun, pasca gunung Merapi erupsi besar pada Rabu, 27 Januari lalu.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebagian warga Padukuhan Turgo masih bertahan di barak pengungsian Purwobinangun, pasca gunung Merapi erupsi besar pada Rabu, 27 Januari lalu.
Saat ini, aktivitas vulkanik Merapi cenderung menurun.
Karenanya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman berencana menggelar rapat untuk membahas nasib pengungsi tersebut pada Senin (8/2/2021) esok.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat bersama Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Jumat (5/1/2021) kemarin.
Hasilnya, BPPTKG menyebutkan, aktivitas gunung merapi, sejak erupsi besar pada 27 Januari, grafiknya terus menurun.
• Muncul Kubah Lava Baru di Puncak Merapi, BPBD DIY Pastikan Siap Layani Warga yang Ingin Mengungsi
Potensi ancaman bahaya masih berada di radius 5 kilometer, sementara pemukiman warga padukuhan Turgo berada di jarak 6.5 kilometer sehingga aman apabila kembali ke rumah.
"Besok Senin (8/2) jam 09.00, mau dirapatkan di Kalurahan Purwobinangun. Ngundang Dukuh, Lurah, dan Camat. Mau saya sampaikan seperti itu (laporan BPPTKG). Dari Mereka nanti tanggapannya seperti apa," kata dia, Minggu (7/2/2021).
Menurut Joko, pihaknya tidak pernah memberikan perintah kepada warga padukuhan Turgo untuk mengungsi.
Karena itu, pada rapat yang rencananya akan digelar di Kalurahan Purwobinangun besok itu, Ia mengaku akan mengimbau supaya warga Turgo pulang ke rumah masing-masing.
Nantinya, apabila ada peningkatan aktivitas gunung Merapi maka warga akan kembali dievakuasi.
Sebab, saat ini pemukiman warga dinilai masih dalam radius aman, namun tetap waspada.
"Saya imbau jangan mengungsi saja. Dari pada bolak-balik rekoso," tuturnya.
Selama berada dipengungsian, warga memang bolak-balik beraktivitas seperti biasanya.
• Jumlah Pengungsi Gunung Merapi di Purwobinangun Sleman Terus Berkurang
Setiap pagi, kembali ke rumah untuk keperluan mencari rumput ternak dan berkebun.
Lalu siangnya, turun kembali ke barak pengungsian.
Warga Padukuhan Turgo, Musdiantoro mengatakan, warga sebenarnya enggan tinggal di pengungsian.
Namun karena aktivitas Merapi meningkat dan mengarah ke hulu sungai Boyong sehingga warga merasa tidak aman dan memilih mengungsi.
Menurutnya, saat ini gemuruh Merapi masih terdengar.
"Cuma sekarang agak berkurang," tutur dia. ( Tribunjogja.com )