Kisah KH Atabik Ali Pengasuh PP Pesantren Ali Maksum Krapyak dan Santrinya
Kisah tentang KH Atabik Ali bin KH Ali Maksum (78) seperti tak pernah habis hingga akhir hayat
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Iwan Al Khasni
Mertua politisi Anas Urbaningrum itu juga sempat menjadi anggota Partai PPP dan ikut berkiprah membangun PBNU.
Kini, di bawah pengasuhannya, Ponpes Krapyak seperti tak pernah sepi santri.
Perencanaan pondok dan pengembangan madrasah yang baik membuatnya menjadi pendidik unggul, menghasilkan putra-putri terbaik bagi bangsa dan agama.
Keilmuan KH Atabik yang alim membuatnya sering diminta pendapat dari para kader NU.
Dirinya pun tidak segan memberi nasihat untuk kemajuan NU.
Karakter humoris dan kebapakan dari KH Atabik membuat Fahmy terkenang masa dimana KH Atabik minta ditemani mengobrol di dalam mobil sambil putar-putar kota di tahun 2017-2018.
“Saya ditimbali ‘My kowe rene’, ya saya jawab ‘njih menopo?’ dan beliau cuma jawab ‘mrene sik’. Begitu sampai rumah beliau, beliau bilang ayo muter-muter.
"Ada santri di depan nyupir, saya di belakang. Kita muter-muter kota,” kata Fahmy mengingat masa-masa indah tersebut.
Ketika mereka bedua berputar di kota, banyak tawa dan canda yang terlontar dari KH Atabik.
Perjalanan itu memang tidak bertujuan karena setelah berjalan-jalan, KH Atabik mengajak Fahmy makan di rumah dan memperbolehkan pulang.
Ia hanya ingin bercengkrama dengan Fahmy, mengulang masa di mana mereka masih menjadi guru dan santri.
Hubungan yang baik tersebut juga masih terajut hingga KH Atabik tutup usia.
Guru dan ulama kharismatik Indonesia itu berpulang, Sabtu (6/2/2021).
“Sifat humoris dan kebapakan beliau itu memang tidak pernah hilang, terakhir kami ketemu itu di pemakaman KH R Najib Abdul Qodir Munawwir 4 Januari 2021 lalu, masih sehat, ingatannya masih tajam,” tandas Fahmy.
Diberitakan sebelumnya dikabarkan Pengasuh Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak, KH Atabik Ali meninggal dunia karena sakit, Sabtu (6/2/2021), pukul 12.30 WIB.