Kisah KH Atabik Ali Pengasuh PP Pesantren Ali Maksum Krapyak dan Santrinya
Kisah tentang KH Atabik Ali bin KH Ali Maksum (78) seperti tak pernah habis hingga akhir hayat
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Iwan Al Khasni
Kisah tentang KH Atabik Ali bin KH Ali Maksum (78) seperti tak pernah habis hingga akhir hayat. KH Atabik Ali meninggal karena sakit di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (6/2/2021).
Tribunjogja.com | Ardhike Indah
Dedikasi KH Atabik Ali bin KH Ali Maksum terhadap ilmu pengetahuan dan pengembangan Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak tak bisa dipandang sebelah mata.
Pasca peninggalan sang ayah di tahun 1989, KH Atabik melanjutkan kepemimpinanya mengasuh pondok pesantren itu.
Sosoknya yang humoris dan berjiwa besar pun membuat siapapun yang mengenang beliau semasa hidup senantiasa teringat.
“Benar, beliau itu orang yang humoris,” kata Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY, Fahmy Akbar Idries kepada Tribun Jogja, Sabtu (6/2/2021).
Canda dan tawa KH Atabik memang terpatri di benak Fahmy.
Bahkan, ia tidak lupa momen ketika pertama kali dirinya bersinggungan dengan KH Atabik saat masih menjadi santri di Ponpes Krapyak.
“Saya itu, saat masih nyantri di Krapyak tahun 1983-1986, sering dipanggil beliau untuk nemenin ngobrol,” tambahnya.
Banyak yang dibicarakan Fahmy dan KH Atabik pada saat itu, sebagian besar bercerita tentang kehidupan.
Intensitas pertemuan mereka berdua membuat Fahmy semakin paham dengan sosok KH Atabik.
Kiai Haji yang lengkap, begitulah Fahmy mendeskripsikan KH Atabik yang merupakan anak tertua KH Ali Maksum.
“Beliau itu kyai haji yang paripurna ya, politisi ulung, pebisnis jago, ulama yang baik, ahli tafsir."
"Beliau pernah aktif di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), pernah jadi anggota DPR juga,” tutur Fahmy mengenang kiprah KH Atabik.
KH Atabik memang pernah menjadi anggota DPR di tahun 1983-1987.