Yogyakarta

BPOM Izinkan Vaksin COVID-19 bagi Lansia, Ini Tanggapan Warga Usia Lanjut di DI Yogyakarta

Dengan adanya vaksin, diharapkan dapat menambah benteng pertahanan terhadap penularan COVID-19.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
SHUTTERSTOCK/Orpheus FX
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA, YOGYA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin COVID-19 merk Sinovac untuk warga usia lanjut (lansia) umur 60 tahun ke atas.

Berita itu ditanggapi beragam oleh warga lansia di DI Yogyakarta.

Bagi Nurul Isnaini (65), warga Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, kabar keberadaan vaksin khusus lansia bak angin segar melegakan dirinya.

Pasalnya, menurut Ismi, warga usia lanjut lebih rentan tertular virus asal Wuhan, Tiangkok tersebut.

BPOM Disebut Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 CoronoVac, Ini Kelompok Umur dan Dosis bagi Lansia

Dengan adanya vaksin, diharapkan dapat menambah benteng pertahanan terhadap penularan COVID-19.

"Agak terasa lega ya. Korona kan terlihat lebih sering membuat sakit parah, kayak infeksi berat dan kematian bagi lansia," terangnya kepada Tribunjogja.com, Minggu (7/2/2021).

Dia berharap agar vaksinasi kepada lansia dapat segera direalisasikan. Sebab, kondisi penularan virus korona semakin meluas dari waktu ke waktu.

"Saya jujur tidak ngikuti sekarang sudah sampai mana prosesnya (vaksinasi). Pokoknya biar bisa secepatnya. Saya doakan vaksinasi di sini selalu dilancarkan agar semua kebagian di tengah penularan ini" jelasnya.

Ismi pun juga meminta kepada pemerintah untuk menjamin efektivitas dan keampuhan vaksin untuk menangkal virus korona.

Sebanyak 68,2 Persen Nakes di DI Yogyakarta Sudah Terima Vaksin Covid-19 Dosis Pertama

"Juga harus amanlah pokoknya, bisa repot kalau kenapa-kenapa, kan takut" terangnya.

Tanggapan serupa juga diungkapan Tono (61), warga Trihanggo, Gamping, Sleman. Diberikannya EUA kepada vaksin Sinovac khusus lansia merupakan kabar baik bagi dirinya yang juga menjadi kelompok rentan.

Namun, Tono merasa was-was jika tidak bisa terlibat dalam program vaskinasi nasional. Pasalnya dia memiliki beberapa komorbid atau penyakit penyerta.

Dia khawatir tidak memenuhi persyaratan sebagai penerima vaskin.

"Takutnya tidak sesuai kriteria ya. Padahal saya punya diabetes dan darah tinggi. Berharapnya ada vaksin yang tidak mempermasalahkan penyakit yang diderita. Kalau ada sih dan memungkinkan," ujarnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved