Erupsi Gunung Merapi
ERUPSI Gunung Merapi : Teramati 9 Kali Guguran Lava Pijar Berjarak Luncur Maksimum 1 Km
Guguran lava pijar tersebut teramati sebanyak 9 kali dengan jarak luncur maksimum 1000 meter ke barat daya, hulu Kali Krasak dan Kali Boyong.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan Gunung Merapi (2968 mdpl) kembali meluncurkan guguran lava pijar pagi ini, Kamis (4/2/2021) pukul 00.00-06.00 WIB.
Guguran lava pijar tersebut teramati sebanyak 9 kali dengan jarak luncur maksimum 1000 meter ke barat daya, hulu Kali Krasak dan Kali Boyong.
"Gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah," ujar petugas pengamat Gunung Merapi BPPTKG, Triyono, Kamis (4/2/2021).
• ERUPSI Gunung Merapi, Laju Pertumbuhan Kubah Lava 2021 Merapi 4.000-5.000 m3/Hari
Triyono menerangkan, secara meteorologi cuaca cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.
Suhu udara 14-20 °C, kelembaban udara 76-97 persen, dan tekanan udara 567-687 mmHg.
Adapun aktivitas kegempaan yang terjadi antara lain 26 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-35 mm dan durasi 18-94 detik serta 1 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.3 detik, dan durasi 6 detik.
Sementara itu, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyatakan, Gunung Merapi saat ini masih berstatus siaga (level III).
• BPPTKG Sebut Kubah Lava Gunung Merapi Terus Tumbuh
Potensi bahaya saat ini, kata Hanik, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hanik menyampaikan, daerah di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari.
"Diharapkan dapat berlangsung seterusnya. Namun, jika terjadi perkembangan erupsi yang mengarah ke daerah tersebut setidaknya masyarakat sudah memanfaatkan waktu yang ada dengan baik. Hal ini sesuai dengan konsep living harmony dengan Merapi," tambahnya. ( Tribunjogja.com )