DPKP DIY Sebut Dampak La Nina Akan Pengaruhi Hasil Produksi Pertanian

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperkirakan fenomena La Nina akan mempengaruhi

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribun Bali
Ilustrasi Cabai Rawit 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperkirakan fenomena La Nina akan mempengaruhi hasil produksi pertanian.

Dampak iklim La Nina dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi pada sektor pertanian.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Syam Arjayanti mengatakan, adanya fenomena La Nina membuat akumulasi curah hujan menjadi lebih tinggi.

Pohon Tumbang dan Atap Terbang Terjadi di Beberapa Titik Kota Yogyakarta

"Diperkirakan curah hujan di wilayah Yogyakarta meningkat di atas 40 persen pada ambang batas curah hujan biasanya. Tentu, jika curah hujan tinggi  maka pola tanam dan hasil panen akan terganggu," jelasnya kepada Tribun Jogja, pada Kamis (04/01/2021).

Bahkan, DPKP DIY meminta kabupaten untuk melakukan pengamanan tanaman terutama komoditi cabai dan bawang merah.

Untuk lahan pertanian cabai yang terdampak fenomena La Nina berada di Kulon Progo seluas 75 hektare.

Lalu, daerah Sleman 73 hektare, dan Gunungkidul 5 hektare.

Sedangkan, untuk lahan tanaman bawang merah yang terdampak yakni Kulon Progo seluas 30 hektar, Bantul 20 hektare, Gunungkidul 25 hektare, dan Sleman 3 hektare.

"Fenomena La Nina bisa mengakibatkan penyakit pada tanaman terutama jenis holtikultura. Maka dari itu, masing-masing daerah sudah kami minta untuk lakukan pengamanan agar meminimalisir risiko kerugian petani akibat fenomena iklim ini," ujarnya.

Tak hanya itu, dampak perubahan iklim La Nina berpotensi menimbulkan dampak kerugian pada sub sektor pangan.

Syarat Lolos Seleksi Administrasi CPNS/PPPK 2021, Dokumen Persyaratan hingga Pemilihan Formasi

Terutama pada daerah pertanian padi yang rawan banjir, seperti wilayah Bantul sisi Selatan meliputi daerah Sanden, dan Kretek.

Kemudian, wilayah Kulon Progo meliputi Galur, Lendah, dan Hajatan.

"Tentu perubahan iklim ini harus terus dipantau. Karena, efeknya tidak hanya pada hasil produksi namun pendapatan petani juga. Sehingga, kami pun mengimbau agar mereka (petani) mengikuti asurani tani terutama yang di daerah rawan banjir untuk antisipasi apabila terjadi gagal panen," terangnya.

Pihaknya memperkirakan fenomena La Nina  akan berlangsung hingga Maret 2021 mendatang.

Sehingga, para petani harus meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved