Bisnis

Terdampak Pandemi, 50 Hotel dan Restoran di DI Yogyakarta Mati Sampai Jual Aset

Sebanyak 50 hotel dan restoran yang tutup adalah kebanyakan hotel non-bintang, restoran kecil dan rumah makan.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Pixabay.com / Ming Dai
ilustrasi hotel 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Puluhan hotel dan restoran di DIY tutup akibat tak dapat lagi menanggung biaya operasional mereka, sebagai dampak perpanjangan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM) di DIY.

Kurang lebih ada 50 hotel dan restoran yang menyatakan bangkrut.

Karyawan dirumahkan dan di-PHK, sampai menjual aset dan properti mereka.

Berdasarkan data dari Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, dari 400 hotel dan restoran anggota PHRI di DIY, sebanyak 171 masih aktif tetapi dalam kondisi terengah-engah.

Terdampak Pandemi, 50 Hotel dan Restoran di DI Yogyakarta Gulung Tikar

Sebanyak 100 sudah tutup dari awal pandemi dan dalam status menunggu.

Sementara 50 hotel dan restoran sudah menyatakan diri close atau mati.

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengatakan, dampak dari PSTKM/PPKM ini sangat besar terhadap bidang pariwisata termasuk hotel dan restoran di DIY.

Akibatnya, banyak hotel yang tutup atau mati karena tak mampu lagi menahan beban, sementara cash flow mereka telah habis dan pendapatan tak ada.

"Sebanyak 400 hotel anggota PHRI, hotel dan restoran, Yang sekarang aktif hotel dan restoran itu 171 dan dalam kondisi terengah-engah. Sekitar 100-an sudah tutup dari awal pandemi, untuk melihat situasi dan kondisi. Kemudian yang 50, sudah menyatakan diri close atau mati. Karena tidak kuat lagi dengan beban dan cash flow mereka sudah habis," tuturnya, Rabu (3/2/2021).

Sebanyak 50 hotel dan restoran yang tutup adalah kebanyakan hotel non-bintang, restoran kecil dan rumah makan.

Meskipun ada juga hotel bintang dari bintang satu dan empat yang tutup.

Tanggapan DPRD DIY Soal Adanya 50 Hotel di DI Yogyakarta yang Asetnya Terjual

Hotel dan restoran yang masih jalan saja dalam kondisi terengah-engah menahan beban dari pembatasan tersebut.

"Memang ada beberapa hotel bintang, bintang satu  sampai empat ada. tapi tak banyak. Kebanyakan adalah non bintang. Bukan ratusan tapi puluhan yang seperti itu. Yang ratusan itu yang terengah-engah," tuturnya.

Belum lagi karyawan yang terpaksa dirumahkan dan di-PHK. Dari 171 hotel yang masih buka sendiri sudah banyak yang dirumahkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved