Kuliner

Warga Bantul Kreasikan Jagung Jadi Es Jagung Hawai Bang Goedi yang Menyegarkan

Es Jagung Hawai Bang Goedi dapat ditemukan di daerah Rukeman, Kasihan (sekitaran UMY) dan Ambarketawang, Gamping (Gunung Gamping).

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma Wardhani
Siti Rahayu (34) sedang mengemas es jagung untuk pembeli di Ambarketawang, Gamping, Minggu (31/01/2021). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Jagung merupakan bahan pangan yang bisa diolah menjadi berbagai macam makanan.

Biasanya, jagung dapat direbus menjadi jagung rebus, atau digoreng menjadi bakwan.

Jagung juga bisa diolah menjadi pop corn untuk camilan sambil menonton film. 

Tetapi ternyata jagung tidak hanya diolah menjadi makanan, tetapi minuman. 

Baca juga: Ayam Goreng Kalasan: Merawat Kuliner Tradisional, Merespons Pasar Digital

Dialah Siti Rahayu (34), warga Kasihan, Bantul yang mengolah jagung menjadi minuman yang segar. 

Ia mengatakan  inspirasi es jagung didapatkan saat merantau di Pekanbaru, Riau.

Ia dan suaminya, Goedi (37) merantau selama 11 tahun.

Di Pekanbaru itulah, ia menemukan penjual es jagung

"Pas pindah ke Yogyakarta nyoba bikin es jagung. Alhamdulillah banyak yang suka, akhirnya diteruskan sampai sekarang. Namanya Es Jagung Hawai Bang Goedi, nama suami," katanya saat ditemui Tribunjogja.com, Minggu (31/01/2021).

Dari hasil kerja kerasnya, ia dan suaminya berhasil membuka empat cabang.

Namun satu cabangnya terpaksa tutup karena pandemi.

Baca juga: Mencicipi Serabi Kocor di Pinggir Jalan Bantul Km 6 yang Sudah Ada Sejak 1998

Ibu tiga anak tersebut tidak mampu membayar karyawan, sehingga terpaksa ditunggu sendiri. 

Tak hanya menutup satu di antara cabangnya, ia juga harus menaikkan harga per porsinya.

Jika sebelum pandemi harga per gelas adalah Rp5.000 dan Rp6.000 tanpa es, setelah pandemi ia menaikkan menjadi Rp6.000 dan Rp7.000 tanpa es. 

"Sekarang apa-apa naik, jagung juga harganya naik. Dulu jagung harganya Rp3.000, sekarang harganya Rp6.000. Apalagi kalau tahun baru kemarin, bisa sampai Rp8.000," terangnya. 

Jagung memang menjadi bahan baku es jagung.

Jagung yang dipilih adalah jagung manis.

Baca juga: Kisah Mie Ayam Mangkuk Bakso yang Harga Lebih Murah Jika Hari Jumat

Untuk membuatnya, jagung manis diblender setengah halus kemudian diolah dengan berbagai bumbu sehingga mengental. 

Dalam membuat satu porsi, ia cukup mencampurkan adonan jagung, dicampur dengan es, dan ditembah kental manis. 

"Sebelum pandemi satu tempat penuh bisa habis (sekitar 20 liter). Tetapi setelah pandemi jauh sekali, cuma bawa sekitar seperempat, itu saja belum tentu habis," ungkapnya.

Ia berharap pandemi segera berakhir, sehingga pendapatannya bisa kembali seperti semula.

Ia pun berharap dapat membuka cabang lagi.

Bagi warga Bantul yang ingin mencicipi es jagung buatan Siti, bisa datang berkunjung ke daerah Rukeman, Kasihan (sekitaran UMY) dan Ambarketawang, Gamping (Gunung Gamping).

Satu cabang lagi keliling memakai gerobak. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved