Pengungsi Gunung Merapi

Cerita Bu Tikno, Pengungsi Gunung Merapi di Purwobinangun Sleman, Sudah Siapkan Dokumen Penting

Bu Tikno tergopoh-gopoh membawa barang-barangnya usai turun dari salah satu truk yang mengangkut pengungsi.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Ardhike Indah
Bu Tikno dan cucunya di Barak Pengungsian Purwobinangun, Pakem, Sleman. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Bu Tikno tergopoh-gopoh membawa barang-barangnya usai turun dari salah satu truk yang mengangkut pengungsi.

Ia membawa dua tas besar dan satu helm ke Barak Pengungsian Purwobinangun yang jaraknya beberapa kilometer dari rumahnya di RT 03 RW 02 Turgo, Pakem, Sleman.

Kekuatannya tidak seberapa. Tubuh perempuan yang kecil itu terlihat tidak kuat menopang berat yang dihasilkan dari kedua barang tersebut.

Beruntung, salah satu relawan melihat Bu Tikno kesulitan membawa tas dan menawarkan bantuan.

Baca juga: UPDATE Bursa Transfer Liga Italia - Inter Milan Selangkah Lagi Perpanjang Kontrak Lautaro Martinez

Baca juga: Panjat Dinding dan Jebol Teralis Jendela, Polisi Ringkus Pencuri di Minimarket Prambanan Klaten

Melihat hal itu, Bu Tikno tersenyum dan mengucapkan terimakasih.

Ia kemudian memberikan satu tasnya yang cukup berat ke relawan.

Maturnuwun ya mas wis digawakke (Terimakasih mas sudah dibawakan),” ujarnya dengan lembut ke relawan tersebut setelah sampai ke biliknya.

Meski sudah sampai, Bu Tikno yang berusia 55 tahunan itu tidak lantas membuka isi tas berat berwarna hitam.

Ia menengok bilik-bilik yang ada dan memastikan bahwa bilik itu kosong, sebelum menjadi rumahnya selama beberapa hari ke depan.

Setelah pasti, Bu Tikno kemudian menuliskan namanya di kertas yang sudah ditempel, sebagai pertanda bahwa dia dan suami akan berada di situ.

“Ini nanti saya, nah yang di depan saya ini nanti anak dan cucu,” ujar Bu Tikno sembari menunjukkan dengan tangan.

Dirinya sengaja memilih tempat berhadap-hadapan agar mudah berkomunikasi dengan keluarga.

Di pengungsian tersebut, perempuan dengan dua cucu itu sudah mendapatkan kasur dan tidak perlu lagi membawa dari rumah.

Dibantu sang cucu, ia pun hanya menggelar tikar yang sudah disediakan sebagai alas tidur malam hari.

“Saya cuma bawa jaket, selimut tebal, pakaian dan rukuh (mukena) ini,” ujarnya sambil memperlihatkan satu tas kain kecil berisi mukena yang ia genggam.

Dari dua tas besar itu, ternyata dua-duanya juga tidak ada camilan untuk teman mengunyah di malam hari.

Ia cukup yakin di pengungsian semua sudah tersedia, khususnya makanan yang sehat dan bergizi.

“Di sini pasti wis siap kabeh (Di sini pasti semua sudah siap),” tambahnya tersenyum sembari memanjang-manjangkan lengan jaket karena dingin.

Ini bukan pertama kali Bu Tikno mengungsi.

Di tahun 2010, ia juga ikut mengungsi karena kondisi Gunung Merapi yang meletus hebat.

Namun, dirinya enggan menceritakan lebih lanjut kisah 2010 yang membuatnya cukup sedih.

Jauh sebelum erupsi Gunung Merapi Rabu (27/1/2021), Bu Tikno sekeluarga memang sudah menyiapkan perlengkapan agar sewaktu-waktu bisa langsung mengungsi.

“Saya ndak lama kok ini ngelebok-lebokke barange (ke tas). Wis siap ket awal kae (Saya tidak lama berkemas, sudah siap semua sejak awal),” jelasnya lagi.

Sebagai masyarakat Turgo yang harus hidup berdampingan dengan Gunung Merapi, Bu Tikno sudah diberi pemahaman untuk menyiapkan surat-surat berharga dan perlengkapan dasar dalam satu tas.

Baca juga: Kisah Kapolri Listyo Sigit Prabowo dari Teman Seangkatan di SMAN 8 Yogyakarta, Disiplin Sejak Dulu

Baca juga: ERUPSI Gunung Merapi: Hingga Rabu Malam, Rentetan Guguran Awan Panas Masih Terus Terjadi

“Surat-surat ya saya bawa, ben aman wae sik penting ora rusak atau hilang (biar aman saja dulu yang penting tidak rusak atau hilang),” jawabnya lagi.

Harapannya hanya satu, yakni Gunung Merapi kembali kondusif dan ia bisa pulang ke rumah.

Meski pengungsian cukup nyaman untuknya, namun rumah adalah tempat ternyaman untuk kembali pulang. (ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved