Erupsi Gunung Merapi
Pertama Kali Mengungsi, Anak-Anak Pengungsi Merapi di Purwobinangun Terlihat Ceria
Mereka selalu tersenyum dan memaknai mengungsi bukanlah musibah, melainkan waktu untuk bermain.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Tawa dan canda terlihat di wajah Putra, Paskalis dan Isna.
Mereka berlari ke sana kemari di Barak Pengungsian Purwobinangun, melihat sekat yang terbuat dari kayu, satu per satu.
Tanpa beban, mereka mengitari ruangan yang cukup lebar itu sembari membenarkan masker yang sesekali turun.
Putra (8) seperti ketua geng.
Ia memimpin dua teman lainnya untuk berbelok ke sisi satu dan yang lainnya.
Baca juga: ERUPSI Gunung Merapi, Warga Turgo Mengungsi di Tengah Rinai Hujan
Terkadang, mereka berhenti di sebuah bilik untuk menyapa temannya dan mengajak bermain.
Tak ada beban di muka mereka, hanya senang setelah bertemu dengan warga Turgo lainnya.
“Aku seneng nek ngungsi, soale kancane akeh (Aku senang mengungsi, karena temannya banyak),” ucap Putra kepada Tribunjogja.com, Rabu (27/1/2021).
Mereka selalu tersenyum dan memaknai mengungsi bukanlah musibah, melainkan waktu untuk bermain.
Apapun bisa menjadi mainan mereka.
Gabus atau kardus bekas yang ada di barak mereka jadikan handphone mainan atau dilempar-lempar.
Putra dan Paskalis (7) merupakan teman satu sekolah hanya berbeda kelas.
Putra sudah berada di kelas 3 dan Paskalis adalah adik kelasnya.
Keduanya bersekolah di SD Sanjaya Tritis.
Baca juga: ERUPSI Gunung Merapi : Warga Turgo Bersiap Mengungsi di Barak Purwobinangun