Yogyakarta
Pembayaran Lahan Tol Yogyakarta-Solo Mundur, Warga Terdampak di Temanggal Mulai Resah
Warga terdampak pembangunan tol Yogyakarta-Solo mulai resah lantaran pembayaran ganti untung sampai kini belum ada kejelasan.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Warga terdampak pembangunan tol Yogyakarta-Solo mulai resah lantaran pembayaran ganti untung yang dijanjikan akan selesai pada Desember ternyata sampai kini belum ada kejelasan.
Seorang warga terdampak tol di Dukuh Temanggal 2 Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman bernama Parmadi mengeluhkan lamanya proses pembayaran ganti untung lahan.
Sampai kini dirinya bersama warga terdampak pembangunan tol yang lain masih menanti informasi resmi kapan pembayaran ganti untung tersebut dilakukan.
"Belum ada informasi resmi yang kami dapat. Ya hanya bisa menunggu dulu," katanya saat dihubungi Tribunjogja.com, Rabu (27/1/2021).
Sebagai upaya meminta kejelasan pembayaran, rencananya besok sebagian warga Temanggal 2 akan melakukan audiensi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksana Jalur Bebas Hambatan (PJBH) Kementerian PUPR.
Baca juga: Dewan Minta Trase Tol di DI Yogyakarta Tak Ganggu Masjid Pathok Negoro di Plosokuning Sleman
"Dari PPK sudah konfirmasi dan bisa datang untuk memberikan informasi kejelasan pembayaran," imbuhnya.
Secara prinsip para warga tersebut menginginkan kejelasan apakah proses pembayaran selanjutnya dibuat perkelompok atau dibayar secara keseluruhan dari warga yang terdampak.
Dari hal tersebut, warga Temanggal 2 berharap seluruh bidang yang terdampak dapat dibayar seluruhnya tanpa adanya terminasi atau perkelompok.
Karena saat ini hampir seluruh warga terdampak tol mendapat persoalan baru yakni terkait pengadaan lahan pengganti.
"Warga ini sudah melakukan perencanaan untuk tempat tinggal yang baru. Nah, begitu belum ada kejelasan kapan pembayaran ini kan jadinya cukup rumit. Warga kan juga harus dp tempat tinggal baru," ujarnya.
Parmadi pun mengungkapkan lahan miliknya yang terdampak sebanyak 5 bidang dengan luas sekitar 1500 meter.
"Harapannya ya segera mungkin diselesaikan pembayarannya. Karena saya ini kan lahan rumah sama tempat usaha. Itu kan harus bangun kembali. Dan butuh waktu lama," tegasnya.
Apabila hasil audiensi dengan PPK Satker Kementerian PUPR besok tidak memuaskan, para warga berencana akan mendatangi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk kelancaran pembayaran ganti untung tol.
"Ketika besol informasi yang dibutuhkan sudah dijawab oleh pihak berwenang, ya harapannya kami tidak perlu sowan ke Gubernur. Tapi kalau itu belum cukup ya biarlah warga dapat menyampaikan keluh kesahnya kepada ngarso dalem," ungkapnya.
Baca juga: UPDATE Jalan Tol di DI Yogyakarta, Penentuan Trase Tol Seksi III Masih Tertahan di Desa Mlangi
Selama ini, lanjut Parmadi, warga Temanggal 2 hanya berpegangan pada penjelasan sebelumnya yang saat itu pemerintah menjanjikan Desember proses pembayaran ganti untung dapat diselesaikan.