Mantan Kiper Super Elja, Nanda Pradana Latih SSB dan Urus Penggemukan Sapi Saat Pandemi
Imbas dari ketidakpastian Liga Indonesia 2020, membuat pesepakbola tanah air harus menelan pil pahit, kompetisi berhenti
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Upayanya itu berbuah hasil, beberapa kali SSB yang Nanda dan kolega latih, berhasil menjadi wakil dari Asosiasi Kota Surabaya.
Lantaran para pemainnya memiliki kemampuan yang memadai pada usia dini untuk ikut kompetisi.
Kiper yang dilatih Nanda tidak banyak, hanya empat dari golongan usia berbeda, dari usia 13, 15, dan 17.
Kepada Tribun Jogja, dirinya tak ingin disebut pelatih, lantaran Nanda belum memutuskan pensiun dan menjadi pelatih.
"Ya istilahnya kita main bareng, berbagi ilmu sambil jaga kondisi," katanya.
Ia selalu memastikan kalau anak yang ingin berlatih itu memiliki keseriusan terhadap sepak bola.
Baginya, hal itu adalah bagian penting dari pembinaan sepak bola usia dini.
Baca juga: Sebanyak 5.480 Dosis Vaksin Sinovac Telah Diterima Pemkab Kulon Progo
Baca juga: PKN STAN Gunakan UTBK Sebagai Salah Satu Syarat Seleksi Administratif SPMB 2021
"Jangan asal-asalan," imbuh nanda.
Menariknya, Nanda dan rekan-rekannya tidak mengenai tarif bagi siapa saja yang ingin serius berlatih di SSB Junior Glenmore.
"Yang penting semangat, daripada bayar mahal tapi gak ada semangat, nanti jadi berat tanggung jawabnya," kata pemain yang juga pernah lama di PSIR Rembang itu.
Sesi latihan di sana digelar setiap Senin sampai Jumat, pada sore hari, dan khusus Selasa Kamis pada pagi hari.
Semua hal yang dilakukannya, semata-mata agar dirinya tidak mengeluh, dan tetap menjalani hidup yang diberikan Tuhan sebaik-baiknya.
Saat ini di usianya yang berkepala tiga, Nanda masih berstatus sebagai pemain Persibat Batang. (tsf)