Pengungsi Gunung Merapi
Sebanyak 187 Pengungsi Gunung Merapi Dipulangkan, Sekda Sleman: Jangan Lupa Citamasjajar
Sebanyak 187 pengungsi Gunung Merapi yang ditempatkan di Barak Pengungsian Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebanyak 187 pengungsi Gunung Merapi yang ditempatkan di Barak Pengungsian Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman sudah diperbolehkan pulang, Selasa (26/1/2021).
Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya mengingatkan para pengungsi untuk tetap menerapkan citamasjajar.
Citamasjajar merupakan kependekan dari cuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak.
Dalam istilah lain, citamasjajar juga disebut sebagai 3M yang memiliki makna sama.
Baca juga: PSTKM Diperpanjang, Bupati Gunungkidul Tiadakan Syarat Rapid Test Antigen, Wisatawan Cukup Cek Suhu
Baca juga: Pelaku UMKM Diminta Lebih Aktif Dalam Penguatan Bisnis Digital di Masa PSTKM
“Jangan lupa disiplin protokol kesehatan, meski sudah boleh pulang ke rumah,” ucapnya di Barak Pengungsian Glagaharjo saat melepas para pengungsi kembali ke rumah, Selasa (26/1/2021).
Ia mengingatkan hal tersebut karena kasus positif Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Sleman cukup banyak.
Begitupula dengan angka kematian akibat komplikasi yang disebabkan Covid-19.
“Alhamdulillah, selama 81 hari mengungsi bisa diikuti dengan baik. Kami pun bilang ke warga di Dusun Kalitengah Lor untuk tetap waspada,” bebernya.
Mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, dirinya mengucapkan mohon maaf jika selama ini ada pelayanan yang kurang baik.
Baca juga: SINOPIS Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini 26 Januari: Tangis Al dan Andin Pecah Ketika Salat, Ada Apa?
Baca juga: Dampak PSTKM, Industri Pariwisata di Kota Yogyakarta Dipaksa Puasa
“Kami juga berterimakasih kepada komponen masyarakat, TNI dan Polri yang telah menjaga pengungsi,” tandasnya.
Tak lupa, Hardo meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan harus selalu ditegakkan.
Meskipun sudah kembali ke rumah masing-masing dan potensi ancaman bergeser ke barat daya, namun area 3 kilometer dari puncak agar dikosongkan dari aktivitas. (ard)