HUT ke-3, Forum Komunitas Sungai Sleman Jadikan Sungai sebagai Sahabat 

Melalui FKSS, pihaknya mengajak semua kalangan agar semakin peduli dengan keberadaan sungai. Baik sungai besar maupun sungai-sungai kecil yang menyelinap di tengah permukiman. 

"Jika aliran sungai berhenti, maka peradaban ikut terhenti. Jadilah sahabat sungai yang mampu merawat, memelihara dan menjaga aliran dari mata air hingga ke samudera," tuturnya. 

Baca juga: PSTKM Diperpanjang, Bupati Gunungkidul Tiadakan Syarat Rapid Test Antigen, Wisatawan Cukup Cek Suhu

Baca juga: Dampak PSTKM, Industri Pariwisata di Kota Yogyakarta Dipaksa Puasa

Pada peringatan HUT ke-3 FKSS, turut hadir Kabid Pengendalian Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman Purwoko Sasmoyo. Kabid Kelautan, Pesisir dan Pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY Juwarti.

Hadir pula Kasubid Tindak Lanjut Kantor Pusat Pengendalian Pembangunan Eko-region Jawa (P3EJ) KemenLHK Mayasih Wigati. Juga Fungsional PEH BPDASHL Serayu Opak Progo Lies Trianadewi.

Ada pula Anny Choirunissa dari Balai Benih Ikan (BBI) Kabupaten Sleman.

Sedang jajaran perangkat kewilayahan setempat, turut hadir Lurah Wedomartani, Penewu Anom Ngemplak, Polsek Ngemplak dan Koramil Ngemplak.

Acara HUT ke-3 FKSS didukung sepenuhnya oleh Karang Taruna "Parikesit" Kalurahan Wedomartani.

Juga jajaran pengurus karang taruna Kabupaten Sleman, Pramuka Saka Kalpataru Sleman.

Serta para pegiat sungai se-Kabupaten Sleman. Selama kegiatan, protokol kesehatan tetap dipatuhi.

Seluruh peserta wajib memakai masker dan terlebih dahulu mencuci tangan/hand sanitizer. Kemudian, mengambil posisi duduk lesehan beralas lembaran bagor, sehingga mampu berjarak satu dan lain. (Rif)