Yogyakarta
Sebanyak 6 Warga Banguntapan Terpapar COVID-19 untuk Kedua Kalinya, 1 di Antaranya Dokter
Kapanewon Banguntapan menduduki kasus COVID-19 tertinggi untuk tingkat kecamatan di Kabupaten Bantul.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Fauzan menambahkan, terkait shelter isolasi mandiri, bagi pasien positif berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan makan dimaksimalkan untuk isolasi mandiri di rumah.
Jika di rumah tidak ada ruang yang memungkinkan untuk isolasi mandiri, maka baru bergeser ke shelter kelurahan.
"Di Banguntapan sudah ada beberapa desa yang menyediakan shelter di kelurahan masing-masing. Kami juga menyiapkan sister village, jika ada shelter desa yang penuh bisa ditampung di desa dekatnya," bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, Sosiolog dari Fisipol UGM, AB Widyanta mengungkapkan,
terkadang kemandirian masyarakat selalu muncul tanpa ada komando.
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta: STABIL TINGGI, Tambahan 473 Kasus Baru Dilaporkan Hari Ini
"Dimulai dari inisiatif atas keutamaan hidup dan kebaikan yang muncul. Seperti yang terjadi saat gempa Jogja 2006 dan erupsi Merapi 2010 ada begitu banyak masyarakat yang melakukan sistem pengungsian secara mandiri," tambahnya.
"Ini sebuah kebaikan milik universal yang muncul dalam situasi krisis dengan model partisipasi yang muncul. Di masa COVID-19 ini juga kita temukan, ini adalah semacam jaring pengaman sosial kultural yang dasar," sambung Widyanta.
Di sisi lain, lanjutnya, masyarakat juga memiliki limitasi.
"Kita perlu menimbang bersama seluruh limitasi itu dan dihadirkan problematikanya. Dari situ kita bisa menakar kalau pun ada intervensi, intervensi seperti apa yang lebih tepat," katanya.
"Agar ini dapat memperagakan safety net yang otentik orisinal dari lokal, tetapi mendapat supporting system dari pemerintah. Tentu harapannya tidak kemudian menegasi, tapi memang harus memperkuat," pungkas Widyanta. ( Tribunjogja.com )