Vaksin Covid
Epidemiolog UGM: Masih Ada Kemungkinan Tertular Covid-19 Setelah Divaksin
Epidemiolog dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr Riris Andono Ahmad mengatakan
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Epidemiolog dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr Riris Andono Ahmad mengatakan, program vaksinasi Covid-19 yang saat ini sedang berjalan mampu melindungi orang-orang yang diintervensi vaksin.
Meskipun demikian, belum dapat mencapai herd immunity atau kekebalan komunitas.
Sebab, herd immunity Covid-19 salah satunya baru dapat tercapai jika jumlah populasi yang telah divaksinasi berjumlah minimal 70 persen.
Baca juga: UPDATE Bursa Transfer Liga Italia Serie A: AC Milan, Juventus, Inter Milan & Napoli
Baca juga: Melanggar Setelah Dapat Surat Peringatan, 15 Tempat Usaha di DI Yogyakarta Ditutup 3x24 Jam
Ia menjelaskan, herd immunity merupakan kekebalan sebagian populasi.
Ketika sebagian populasi itu mempunyai kekebalan terhadap suatu penyakit, maka mereka akan melindungi kelompok lain yang belum memiliki kekebalan.
"Kekebalan kelompok Covid-19 sekitar 70 persen, artinya kalau ada 70 persen populasi punya imunitas, maka 30 persen lainnya akan terlindungi dan penyakit sudah tidak bisa menular dan akan berhenti," kata Riris saat dihubungi Tribun Jogja, Selasa (19/1/2021).
"Kenapa itu bisa terjadi? Karena penyakit punya periode penularan, ketika dia kesulitan mencari orang yang belum punya imunitas dia tidak bisa menularkan kasus baru. Jadi kalau sebagian besar orang sudah bisa punya imunitas dalam periode penularan, dia (virus penyakit) akan kesulitan mencari orang yang belum punya imunitas," sambungnya.
Adapun sebagaimana diketahui, vaksinasi tahap pertama termin pertama di DIY yang sedang berlangsung baru ditujukan kepada sekitar 14-15 ribu tenaga kesehatan.
Angka tersebut masih jauh dari populasi keseluruhan warga DIY yang berkisar 3 juta orang.
"(Herd immunity) masih panjang, vaksin (saat ini) itu baru melindungi orang yang terkena vaksin, tetapi belum mencapai kekebalan kelompok," ungkapnya.
Riris menambahkan, ada beberapa catatan agar herd immunity bisa terbentuk.
Yakni, selain menjangkau minimal 70 persen populasi, efikasi vaksin harus 100 persen dan mereka yang tidak tervaksinasi harus tersebar secara acak, tidak mengelompok menjadi satu.
Baca juga: Di Titik Nol Indonesia, Pulau Sabang, Buku Masyarakat Pancasila Diserahkan
Baca juga: Sebanyak 27 Kalurahan di Bantul Siapkan Shelter untuk OTG Covid-19
"Itu catatannya karena kalau efikasi 65 persen berarti itu harus lebih tinggi lagi," imbuhnya.
Riris juga mengingatkan, setiap orang yang telah mendapat vaksinasi Covid-19 harus tetap menerapkan protokol kesehatan.