Erupsi Gunung Merapi

Aktivitas Gunung Merapi Menurun, BPPTKG: Masyarakat di Luar Daerah Bahaya Bisa Kembali ke Rumah

Meskipun demikian, dalam beberapa hari terakhir, aktivitas seismik, deformasi, dan gas Gunung Merapi menurun secara signifikan. 

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumargo
KUBAH BARU - Kubah lava 2021 terlihat bertengger di atas sisa kubah lava 1997 yang runtuh beberapa bulan lalu. Dari sekitar gundukan lava berwarna hitam (jika malam merah seperti bara), guguran material terus berlangsung hingga Selasa (11/1/2021) 

"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau sejauh maksimal 3 km dari puncak," sambung Agus. 

Baca juga: DKP DI Yogyakarta Imbau Nelayan Ikuti Pelatihan Keselamatan Dasar

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, DPRD Kota Yogyakarta Minta Pertanggungjawaban Satgas 

Menurut Agus, update skenario bahaya disampaikan setiap 7 hari sekali, kecuali ada perkembangan yang mendadak.

Ia melanjutkan, rekomendasi bahaya yang BPPTKG sampaikan mengandung konsekuensi bahwa masyarakat yang tinggal di luar daerah bahaya yang disebutkan tadi bisa kembali ke rumah masing-masing. 

"Rekomendasi bahaya yang kami sampaikan mengandung konsekuensi bahwa masyarakat yang tinggal di luar daerah bahaya yang kami sebutkan tadi bisa kembali ke rumah. Masyarakat di luar daerah bahaya yang kami sebutkan bisa tinggal di pemukiman mereka," ungkap Agus. 

"Namun perlu kami tegaskan, kita mengambil kesempatan terbaik yang diberikan oleh Merapi, aktivitas saat ini tenang. Namun demikian, kita harus selalu menyesuaikan jika perubahan terjadi. Hidup harmonis dengan Merapi," sambungnya. (uti) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved