Muncul Fenomena Awan Arcus di Yogyakarta International Airport, Tak Berpengaruh Terhadap Penerbangan
Beredar di media sosial video yang memperlihatkan penampakan awal tebal di sekitar Yogyakarta Internasional Airport (YIA), Kapanewon Temon
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Beredar di media sosial video yang memperlihatkan penampakan awal tebal di sekitar Yogyakarta Internasional Airport (YIA), Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo pada Jumat (15/1/2021) pagi.
Menurut keterangan dari Kepala Stasiun Meteorologi YIA, Warjono mengatakan fenomena alam tersebut disebabkan karena adanya pertemuan masa udara hangat dan masa udara dingin.
"Jadi masa udara hangat dari laut bertemu dengan masa udara dingin dari darat sehingga membentuk suatu gulungan awan yang sering disebut Awan Arcus atau Roll Cloud," terangnya saat dihubungi, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: DPRD DIY Tunda Kunjungan Kerja ke Luar Daerah, Upaya Penyerapan Aspirasi Berjalan Normal
Baca juga: Kontrak di Bank BPD DIY Bima Perkasa Berakhir April 2021, Nuke Tri Saputra Tak Mau Berspekulasi
Terlebih dengan adanya Awan Arcus tersebut biasanya akan diiringi dengan hujan ringan hingga hujan sedang serta diikuti turbulensi.
Fenomena alam itu juga tidak sering terjadi setiap hari.
Sementara apabila terjadi biasanya pada pagi maupun sore hari.
"Seperti yang tadi pagi durasinya berdasarkan radar cuaca itu jam 07.00-08.20 WIB dan itu hanya melintas di atas YIA sekitar 10 menit," ucapnya.
Ditanya seberapa pengaruhnya terhadap penerbangan di YIA, pihaknya mengatakan tidak berpengaruh untuk jenis pesawat yang cukup besar.
Namun fenomena itu cukup berpengaruh terhadap penerbangan dengan menggunakan pesawat ringan atau pesawat bolang-baling .
Sebab pada saat itu di YIA juga tidak ada angin yang cukup signifikan.
Artinya ada turbulensi di atas namun di daratan tidak ada angin yang sangat kencang.
Baca juga: Satpol PP DIY: Lima Hari PSTKM, Pelanggaran Didominasi oleh Rumah Makan dan Toko Ritel
Baca juga: Kesaksian Banu, Pemuda Korban Begal Payudara di Sleman, Berharap Tak Terulang
Terpisah Airport Operation and Service Senior Manager PT Angkasa Pura I, Nyoman Nur Rochim mengatakan adanya fenomena alam tersebut tidak berpengaruh terhadap penerbangan di YIA.
Sebab kemunculan awan tebal itu sebelum dimulainya penerbangan.
"Tidak ada pengaruh bagi penerbangan. Operasional tetap normal. Disaat yang bersamaan juga tidak ada pesawat yang akan take off maupun landing," kata dia.
Sebab, jadwal penerbangan pertama di YIA dimulai pukul 08.20 WIB.
Sehingga saat penerbangan pertama kondisi alam dalam keadaan cerah. (scp)