Sederet Fakta di Balik Kerusuhan di Gedung Capitol AS: Klaim Donald Trump hingga 4 Orang Tewas
Pendukung Donald Trump menggelar unjuk rasa yang intinya menuntut kongres AS membatalkan kemenangan presiden terpilih AS, Joe Biden
Sidang Kongres ini ditangguhkan sekitar jam 2.30 siang karena ribuan demonstran pendukung Presiden Trump mengelilingi gedung Kongres.
Sebagian massa bahkan merangsek masuk ke dalam rotunda yang memisahkan DPR dan Senat.
Bentrok Polisi-Massa
Kerusuhan terjadi di Gedung Capitol, Washington DC, antara massa pendukung Presiden Donald Trump dengan aparat.
Polisi Gedung Capitol perintahkan lockdown di sekitar kawasan Capitol pada Rabu siang (6/1/2021) dengan alasan ancaman keamanan eksternal, di tengah-tengah serbuan ribuan pendukung Trump yang memasuki gedung Kongres AS untuk memprotes pengesahan kemenangan Joe Biden sebagai presiden AS.
Senat menghentikan proses pengesahan suara elektoral untuk kemenangan Biden, dan Wakil Presiden Mike Pence dilaporkan dikawal keluar gedung oleh agen Secret Service lewat terowongan bawah tanah.
Rekaman video yang beredar di media sosial dan media-media Amerika menunjukkan pendukung Trump melanggar garis polisi di luar gedung dan masuk ke dalam.

Laporan TV memberitakan polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang berupaya mendobrak pintu ruangan DPR.
Gas air mata dilepaskan ke kerumunan demonstran ketika bentrokan pecah dengan polisi di gedung Capitol .
Aksi unjuk rasa untuk mendesak DPR dan Senat membatalkan kemenangan Presiden terpilih AS Joe Biden.
Garda Nasional diaktifkan untuk memadamkan kerusuhan, dengan polisi mengaku menemukan peledak di dekat gedung Kongres AS.
Baca juga: Inilah 2 Tweet Trump yang Dinilai Provokasi Massa untuk Kepung Capitol 6 Januari 2021
Baca juga: Rusuh Pendukung Trump di Capitol, Biden : Ini Bukan Protes, Ini Pemberontakan!
Saat pengunjuk rasa berupaya menduduki gedung parlemen, Biden menyerukan kepada massa agar mundur dan menyatakan mereka sudah termakan hasutan.
Sejumlah pejabat seperti Wakil Presiden Mike Pence dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi langsung diungsikan begitu massa menembus Rotunda.
Sementara politisi yang berada di House Chamber (DPR AS) diminta memakai masker gas, karena aparat menembakkan gas air mata.
Empat Orang Dilaporkan Meninggal