Bantul
Bupati dan Sekda Bantul Bersedia Divaksin COVID-19
Selain Kepala Daerah, vaksin juga akan diberikan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan kepada perwakilan masyarakat.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul Drs. Suharsono bersama Sekda Bantul Helmi Jamharis menyatakan kesiapan jika memang ada aturan, selain tenaga kesehatan (Nakes), Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) juga harus mendapatkan vaksinasi COVID-19.
"Saya siap (divaksin). Pokoknya saya apa-apa ikuti aturan dan prosedur," kata Suharsono, ditemui di gedung Induk Parasamya, Bantul, Rabu (6/1/2021).
Senada dengan Suharsono, Sekda Bantul Helmi Jamharis juga mengaku bersedia dan tidak ada masalah.
Jika memang dirinya masuk dalam daftar yang harus divaksin.
"Kalau memang dalam daftar menjadi yang berhak menerima vaksin, bagi kami tidak ada masalah. Secara pribadi saya siap untuk divaksin," ucap Helmi.
Baca juga: Bantul Siapkan 34 Fasilitas Kesehatan untuk Vaksinasi Covid-19
Ia mengatakan, untuk teknis pelaksanaan vaksinasi di Bantul, pihkanya mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Bantul dan semua sudah dipersiapkan.
Mulai dari SDM atau petugas vaksinator, ruang penyimpanan, hingga alur distribusi.
Bahkan, untuk pengamanan, kata dia, Pemkab Bantul sudah berkoordinasi dengan jajaran forkopimda dalam melaksanakan pengamanan.
"Karena vaksin itu kan barang vital maka harus dijaga keberadaannya," tutur dia.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Rahardjo mengatakan, hingga Rabu siang, pihaknya belum menerima pemberitahuan dari Pemerintah Provinsi DIY perkiraan tanggal distribusi vaksin ke Bantul.
Kendati demikian, berdasarkan videoconference bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan dan Kepala BNPB sebagai Ketua Satgas Nasional, segera mungkin melakukan pendistribusian dengan diawali pemberian vaksin secara simbolis.
Vaksin secara simbolis akan diberikan kepada Kepala Daerah.
"Ini sebagai simbol kepercayaan, bahwa vaksin itu aman dan memiliki manfaat yang luar biasa untuk penanggulangan COVID-19," terang Agus.
Menurutnya, selain Kepala Daerah, vaksin juga akan diberikan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan kepada perwakilan masyarakat.
Semisal, tukang ojek online, tukang pijat hingga pedagang kaki lima.