Potensi Erupsi Gunung Merapi

Jumlah Pengungsi di Sleman Bertambah Setelah Terjadi Peningkatan Aktivitas Gunung Merapi

Tidak hanya di daerah Sleman, warga di Dusun Babadan 1 juga kembali ke tempat pengungsian setelah terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
IST | BPPTKG Yogyakarta
ILUSTRASI - Guguran lava pijar Gunung Merapi pada Senin (4/1/2021) 

"Saya kemarin keliling dan mereka nyaman, artinya nyaman dalam kita melayani. Tapi mbah-mbah itu bilangnya cuman satu, pengen pulang dan pertanyaan itu kita jawab dengan memberi penjelasan," tuturnya.(kompas.com)

Warga Babadan kembali ke pengungsian

Warga Dusun Babadan 1, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang kembali mengungsi di Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Banyurojo, setelah terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi, Selasa (5/1/2021).
Warga Dusun Babadan 1, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang kembali mengungsi di Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Banyurojo, setelah terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi, Selasa (5/1/2021). (TRIBUNJOGJA/ Rendika Ferri)

Warga Dusun Babadan 1, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang kembali mengungsi di Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (5/1/2021).

Mereka kembali ke pengungsian setelah terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi.

Berdasarkan pantauan, para pengungsi yang merupakan kelompok rentan baik lansia, ibu hamil, ibu menyusui, disabilitas,

dan anak-anak diantar menggunakan kendaraan oleh para petugas gabungan dari Kodim 0705/Magelang, BPBD Kabupaten Magelang, relawan dan warga.

Begitu sampai di tempat pengungsian, mereka langsung menempati bilik yang dulu mereka tempati.

Sementara pihak desa, relawan, BPBD senantiasa memfasilitasi kebutuhan mereka di tempat pengungsian.

Kurang lebih ada 124 warga yang kembali ke tempat pengungsian, Selasa (5/1/2021) siang tadi.

Koordinator Pengungsi Dusun Babadan 1, Wahyudi, mengatakan, warga kembali ke tempat pengungsian karena aktivitas Gunung Merapi yang meningkat.

Sesuai anjuran dari pemerintah, mereka menuruti imbauan untuk mengungsi ke tempat yang aman. 

"Saat kita pulang kemarin, terjadi penurunan aktivitas. Sementara saat ini aktivitas meningkat. Pemerintah mengimbau untuk kembali ke TEA. Kami mengikuti anjuran dari pemerintah untuk mengungsi ke tempat evakuasi akhir," katanya di TEA Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Selasa (5/1/2021).

Wahyudi mengatakan, warga sudah biasa mendengar suara gemuruh, tetapi suara tersebut semakin sering, sehingga mereka merasa was-was akan hal tersebut.

Jadilah mereka mengungsi ke tempat yang aman. Meski belum semuanya, kelompok rentan yang jadi prioritas.

“Kalau malamnya, setiap hari, kita merasakan suara gemuruh atau guguran. Sepulang dari pengungsian, ada kenaikan suara gemuruh dan intensitasnya lebih sering,” katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved