Pelancong Bermotor Masuk Daerah Istimewa Yogyakarta Tak Diperiksa Rapid Test Antigen

pandemi ini tidak menyurutkan wisatawan untuk berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
DOk Tribunjogja.com
Peta Kawasan Malioboro sebagai tujuan wisatawan yang menuju Yogyakarta 

"Yang penting kita sudah memerintahkan seperti itu. Tapi kan nanti dia akan kerepotan. Karena seluruh aparat di DIY seperti TNI, Polisi, maupun Satpol PP kabupaten kota juga melakukan itu," sambungnya.

Selama tiga hari pengawasan, jajarannya belum menemui adanya pelanggaran. Seluruh wisatawan luar daerah yang terjaring operasi mampu menunjukkan dokumen itu.

"Yang kami temukan belum ada. Yang sampai ke Jogja bawa rapid test semua. Mereka yang masuk ke Yogya sudah rapid test semua," ujarnya.

Namun, Noviar belum bisa merinci jumlah wisatawan yang diminta menunjukkan dokumen rapid test antigen.

"Kemarin banyak yang kita mintai. Laporan yang kami terima terkahir ada 71 pelanggar protokol kesehatan di alun-alun. Tapi kan masih tercampur antara orang dalam dan luar DIY," tuturnya.

Antisipasi

Dinas Kesehatan DIY mengantisipasi lonjakan kasus penularan Covid-19 pascalibur Nataru kali ini. Hal ini berkaca pada tren kasus di DIY yang terus mengalami kenaikan beberapa hari terakhir.

Bahkan kemarin, penambahan kasus baru mencapai 274 dengan 6 kasus meninggal dunia.

SENI MELAWAN COVID-19. Warga melintasi karya seni mural bertajuk melawan covid-19 di kawasan Serangan, Kota Yogyakarta, Minggu (13/12/2020). Di Kota Yogyakarta ada sejumlah titik karya seni mural yang mengkampanyekan melawan Covid-19 dengan ajakan melakukan protokol kesehatan.
SENI MELAWAN COVID-19. Warga melintasi karya seni mural bertajuk melawan covid-19 di kawasan Serangan, Kota Yogyakarta, Minggu (13/12/2020). Di Kota Yogyakarta ada sejumlah titik karya seni mural yang mengkampanyekan melawan Covid-19 dengan ajakan melakukan protokol kesehatan. (TRIBUN JOGJA)

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie mengatakan, bersama RSUP dr Sardjito mempersiapkan strategi antisipasi kemungkinkan lonjakan kasus tersebut.

Di antaranya, penambahan tempat tidur Covid-19 baik ICU/critical dan isolasi/noncritical, penambahan jumlah ventilator dan HFNC di beberapa rumah sakit (RSUP dr. Sardjito, RSUD Yogyakarta, RSUD Nyi Ageng Serang, RSUD Wonosari, RSUD Panembahan Senopati, RSUD Pratama).

Kemudian, penambahan tenaga dengan rekrutmen relawan perawat kesehatan, menyiapkan ketersediaan obat, alat kesehatan, dan APD dengan memprediksi ketersediaan sampai bulan Maret 2021 terpenuhi.

Sementara itu, RSUP dr. Sardjito melakukan eskalasi ruang Covid-19 dari 56 tempat tidur yang saat ini ada, menjadi 74 tempat tidur.

Delapan tempat tidur didedikasikan untuk penambahan ruang isolasi critical care, dan 10 tempat tidur untuk penambahan di ruang noncritical. Hal ini dilakukan dengan tetap melihat situasi dan kondisi penyebaran covid di DIY.

“Selain upaya-upaya penanganan tersebut, kami juga terus memperkuat upaya tracing dan testing. Upaya testing di DIY telah jauh melampaui standar 1:1000 per minggu sebagai gambaran kinerja testing,” jelas Pembajun melalui keterangan tertulis, semalam. (tsf/tro/hdy)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved