Bantul
Di Tengah Pandemi, Warga Bantul Rayakan Natal dalam Kesederhanaan
Ibadah Misa di Gereja dilangsungkan dengan sederhana dan terbatas. Tidak ada ornamen dan pernak-pernik Natal seperti biasanya.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
"Jadi setelah Misa langsung pulang,"tuturnya.
Kendati demikian, Ia mengaku sangat bersyukur masih bisa mengikuti misa natal secara luring, meskipun dengan aturan prokes ketat.
Lain Daru, lain juga dengan Hiskia Andika, warga Temon, Kulon Progo. Gereja Kristen Jawa (GKJ) Temon, Kulon Progo tempat di mana Hiskia biasa melaksanakan kebaktian, melangsungkan Misa Natal secara terbatas dan daring.
Sebab, masih dalam situasi pandemi corona.
Hiskia memilih untuk mengikuti ibadah melalui siaran daring.
"Rasanya, ada yang berbeda," ungkapnya.
Ia mengaku Natal tahun ini tidak bisa salam-salaman, maupun berinteraksi langsung dengan kerabat dan umat yang lain.
"Saya merindukan suasana itu," ujar dia.
Natal tahun ini, Hiskia mengaku tidak ada persiapan khusus.
Hanya akan merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga besar, di rumah sang Nenek di Yogyakarta.
Natal tahun ini menurutnya dilalui dengan kesederhanaan.
"Paling masak-masak saja sederhana," ucapnya.
Baca juga: Tak Cuma Ucapkan Selamat Natal, Ternyata Ada Tradisi Makan Kalkun Saat Perayaan Natal
Patuhi Prokes
Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran, di Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul menerapkan protokol kesehatan pada pelaksanaan Misa Natal.
Hal itu sesuai dengan instruksi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul.