Watu Gendong, Permata Tersembunyi di Beji Ngawen Gunungkidul

Saat libur panjang, pantai selatan selalu jadi tujuan favorit pelancong saat ke Gunungkidul. Namun, wilayah yang berjuluk "Bumi Handayani"

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Alexander Ermando
Watu Gendong saat acara pengibaran Seribu Bendera Merah-Putih pada 28 Oktober silam. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Saat libur panjang, pantai selatan selalu jadi tujuan favorit pelancong saat ke Gunungkidul. Namun, wilayah yang berjuluk "Bumi Handayani" ini tak melulu soal pasir putih dan lautan biru.

Watu Gendong bisa jadi alternatif wisata yang bisa dikunjungi. Situs ini persisnya berada di Pedukuhan Tungkluk, Kalurahan Beji, Ngawen.

Ketua Desa Wisata Beji, Rahmat Purwohartono mengungkapkan sebenarnya situs ini sudah diangkat sebagai destinasi wisata sejak lama. Namun vakum selama beberapa waktu.

"Awal pengembangan di 2010, lalu vakum. Baru akhir-akhir ini kelompok taruna tergerak mengembangkan lagi Watu Gendong," ungkap Rahmat pada Tribun Jogja.

Sesuai namanya, Watu Gendong adalah bebatuan gunung yang menyebar di sebuah lapangan. Setidaknya ada 4 sampai 5 batu berukuran raksasa di situ. Namun tak ada seorang pun tahu asal-usulnya.

Baca juga: Piala Dunia U-20 2021 Indonesia Resmi Ditunda, Berikut Isi Lengkap Pernyataan FIFA

Baca juga: BREAKING NEWS : Piala Dunia U-20 Indonesia Resmi Ditunda ke Tahun 2023

Kendati begitu, mitos berkembang di masyarakat bahwa batu besar tersebut berasal dari Gunung Merapi.

Konon bebatuan tersebut dibawa dengan cara digendong dan dipikul.

"Makanya dinamakan Watu Gendong oleh warga sini," jelas Rahmat.

Warga sekitar pun disebut masih menjadikan Watu Gendong sebagai simbol sakral.

Hal itu tak lepas dari mitos yang saling berkaitan, mulai dari nama Pedukuhan Tungkluk hingga fungsi batunya menurut warga.

Sebagai langkah awal, paket wisata kini tengah dikembangkan oleh Pokdarwis.

Pasalnya tak hanya Watu Gendong, ada berbagai keunikan tradisi budaya, kerajinan hingga kuliner yang dimiliki.

Rahmat mengatakan warga Beji memiliki keahlian dalam membuat wayang kulit serta berbagai penganan lokal. Keunikan inilah yang akan ditawarkan pada wisatawan nantinya.

"Jadi pengunjung akan kami ajak berkeliling Beji sekaligus melihat langsung proses pembuatan kerajinan warga," ujarnya.

Upaya mandiri pemuda Beji pun menarik perhatian pemerintah Kalurahan hingga Kapanewon. Bahkan Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul pun ikut memberikan dukungan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved