Bantul

Warga di Sekitar TPST Piyungan Minta Drainase Sementara dan Dermaga Pembuangan Disiapkan Lebih Dulu

TPST Piyungan, Bantul masih ditutup dan hingga saat ini belum diperbolehkan untuk membuang sampah.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Maryono menunjukkan drainase di seputar TPST Piyungan yang macet dan meluber ke pemukiman warga. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul masih ditutup dan hingga saat ini belum diperbolehkan untuk membuang sampah.

Warga di sekitar lokasi TPST Piyungan meminta agar Pemerintah menyiapkan terlebih dahulu dermaga tempat pembuangan sampah dan drainase sementara. 

"Kami tidak meminta apa-apa. Cuma itu, tolong dipenuhi terlebih dulu," kata Juru bicara warga, Maryono, ditemui di area TPST Piyungan, Selasa (22/12/2020). 

Permintaan Maryono bukan tanpa alasan.

Menurut dia, ketika dermaga pembuangan belum siap tapi sudah dibuka maka dipastikan akan terjadi antrean panjang lagi.

Baca juga: Masih Terkendala Akses, Sampah di Depo Kota Yogyakarta Belum Bisa Diangkut ke TPST Piyungan

Sama halnya seperti beberapa waktu lalu, kata dia, hampir selama satu bulan truk pengangkut sampah mengalami antrean panjang lebih - kurang satu kilometer dikarenakan tempat pembuangan sampah penuh. 

Hal itu yang membuat dirinya bersama warga, melakukan penutupan.

Sebab, warga merasa sangat terganggu dengan antrean truk yang menurutnya sangat mengganggu jalan.

Apalagi, disertai bau menyengat karena sampah dibuang di tepi jalan. 

"Silakan warga masyarakat membuang sampah, asalkan diperbaiki. Kami mohon tempat pembuangan ready dulu," katanya. 

Selain tempat pembuangan sampah yang harus disiapkan, Maryono juga meminta agar dibuatkan drainase sementara.

Sebab, ketika hujan deras datang, kata dia, air cukup deras bercampur limbah meluber masuk ke area pemukiman warga.

Hal tersebut menurutnya sangat mengganggu. 

Baca juga: DLHK DIY Sebut Butuh Waktu Seminggu Agar Semua Sampah di Depo Bisa Diangkut ke TPST Piyungan

"Ini dua hal yang kami minta agar dipenuhi dulu. Lainnnya bisa menyusul," kata dia. 

Permintaan lain yang bisa dipenuhi menyusul adalah soal kebersihan.

Maryono mengatakan, warga meminta jalan perkampungan dari jembatan timbang sampai tempat pembuangan supaya rutin dibersihkan.

Jalan tersebut selama ini selalu digunakan lalu lalang kendaraan pengangkut sampah namun jarang dibersihkan.

Panjangnya sekitar 800 meter. 

Permintaan lain, kata Maryono, adalah soal penerangan.

Warga meminta jalan tersebut selain bersih juga dilengkapi dengan penerangan yang memadai.

Selama ini kondisinya, kata dia, selain kotor juga gelap. 

Baca juga: Depo Sampah Penuh Hingga Tumpah Ke Jalan, Warga Kota Yogya Diminta Tahan Sampah di Rumah

"Kami juga meminta agar pemukiman di seputar lokasi TPST Piyungan ini rutin dilaksanakan fogging. Ini permintaan kami dua tahun lalu. Tapi belum terealisasi. Hanya ada beberapa kali saja kami di-fogging, setelah itu tidak ada lagi," tuturnya. 

Menurutnya, fogging sangat dibutuhkan untuk mengusir lalat dan nyamuk yang selama ini banyak sekali beterbangan di-area pemukiman warga.

"Sudah ada empat warga kami kena DBD. Jadi mohon, rutin di-fogging," kata dia. 

Pantauan di lokasi, dermaga pembuangan saat ini dalam proses perbaikan.

Sejumlah kendaraan berat sedang bekerja.

Begitu pula kendaraan pengangkut material, terlihat berlalu lalang di seputar TPST Piyungan.

Apabila semuanya sudah siap maka TPST Piyungan dipastikan akan kembali dibuka. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved