Kota Yogya
Masih Terkendala Akses, Sampah di Depo Kota Yogyakarta Belum Bisa Diangkut ke TPST Piyungan
Permasalahan sampah yang membludak di depo-depo kota Yogyakarta imbas penutupan TPST Piyungan, Bantul nampaknya belum terselesaikan.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Permasalahan sampah yang membludak di depo-depo kota Yogyakarta imbas penutupan TPST Piyungan, Bantul nampaknya belum terselesaikan.
Dari pantauan Tribunjogja.com, masih banyak depo sampah yang belum diangkut ke pembuangan terakhir.
Sampah-sampah masih dibiarkan menggunung.
Seperti depo yang berada di jalan Argolubang, kota Yogyakarta. Kondisi sampah masih membludak.
Petugas pengangkut sampah depo Argolubang, kota Yogyakarta, Suradi (57) mengatakan, direncanakan sampah akan diangkut ke TPST Piyungan pada pukul 13. 00 WIB menggunakan truk.
Baca juga: DLHK DIY Sebut Butuh Waktu Seminggu Agar Semua Sampah di Depo Bisa Diangkut ke TPST Piyungan
"Kalau dari informasi jam 1 siang, baru sampah bisa dibawa ke pembuangan akhir. Tapi, belum pasti juga karena masih terkendala akses ke sana yang katanya masih ditutup warga. Ini kami (petugas pengangkut) hanya menata sampah agar tidak jatuh ke jalan," jelasnya kepada Tribunjogja.com, pada Selasa (22/12/2020).
Sementara itu, di lokasi depo Lempuyangan.
Sampah-sampah yang sempat berserakan di bahu jalan telah diangkut sejak pukul 07.00 WIB tadi.
Mandor lapangan petugas pengangkut sampah, DLH kota Yogyakarta, Mayar (53) mengatakan, ada lima truk pengangkut sampah yang disediakan untuk membersihkan sampah yang ada di depo Lempuyangan.
"Kami bekerja sejak pukul 7 pagi tadi. Tetapi sampah belum bisa diangkut ke TPST Piyungan karena belum dibuka warga. Jadi, sampah masih berada di pos Mandali belum diturunkan dari truk," ujarnya.
Diangkutnya sampah di depo Lempuyangan, memang difokuskan agar sampah tidak menganggu para pengguna jalan.
Baca juga: Hindari Penumpukan Sampah, Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Disiplin Terapkan 3R
Sementara itu, pihaknya juga belum mengetahui terkait kapan sampah bisa masuk ke TPST Piyungan.
"Kami hanya tunggu arahan saja. Karena, sampai sekarang belum ada informasi lebih lanjut," tuturnya.
Sedangkan, di depo Pasar Ngasem petugas pengangkut sampah belum mendapat arahan sama sekali untuk mengangkut sampah di depo tersebut.
Sehingga, sampah-sampah yang berada di gerobak masih berjejer di pinggir jalan.
Bahkan, para warga sekitar pun masih belum diperbolehkan untuk membuang sampah ke depo tersebut. ( Tribunjogja.com )