Dinsos DIY Minta Pengawasan Protokol Kesehatan Pengungsi Merapi Tetap Ketat Selama Libur Nataru
Pengawasan prokes pada pengungsi Merapi dilakukan dengan melibatkan Dinas Sosial dari Pemkab Sleman.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas sosial (Dinsos) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta agar perlakuan protokol kesehatan (prokes) di barak pengungsi Merapi tetap ketat, meskipun akan ada libur panjang pada libur pergantian tahun nanti.
Kepala Dinsos DIY, Endang Patmintarsih, mengatakan pengawasan prokes pada pengungsi Merapi dilakukan dengan melibatkan Dinsos Pemkab Sleman.
"Kami tetap lakukan pemantauan prokes saat libur Nataru nanti. Kini, hanya petugas yang berkepentingan saja yang bisa memasuki barak pengungsi di daerah Bimomartani dan Glagaharjo," jelasnya kepada Tribunjogja.com, pada Selasa (22/12/2020).
Dibatasinya pengunjung untuk meminimalisir terjadi kontak antar pengungsi dengan pendatang.
Apalagi, pengungsi termasuk kelompok rentan yakni lansia, perempuan, dan anak-anak.
"Kami tetap harus waspada. Takutnya di masa libur nanti malah banyak yang datang ke sana misalnya untuk memberi bantuan . Makanya, kami siapkan pos penjaga apabila ada keperluan harus lapor terlebih dulu," ujarnya.
Sementara itu, terkait kebutuhan logistik bagi para pengungsi.
Pihaknya menilai persediaan masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.
Untuk kebutuhan pangan para pengungsi juga tetap dilakukan dengan mengandalkan dapur umum.
"Kemarin,sudah dilakukan peninjaun semuanya masih dalam kondisi cukup. Karena, banyak juga bantuan dari luar yang berdatangan," pungkasnya. (*)