Negara - negara Eropa Tutup Perbatasan Menyusul Munculnya Varian Baru Virus Corona di Inggris

Beberapa negara Eropa kompak menutup perbatasannya dari Inggris, menyusul adanya kekhawatiran penyebaran varian baru virus corona

Editor: Mona Kriesdinar
NICOLAS ASFOURI / AFP
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Beberapa negara Eropa kompak menutup perbatasannya dari Inggris, menyusul adanya kekhawatiran penyebaran varian baru virus corona.

Tak hanya negara-negara Eropa Arab Saudi pada Minggu (20/12/2020) malam juga mengumumkan penutupan perbatasan wilayahnya baik itu melalui pintu masuk darat, laut maupun udara.

Penutupan tersebut berlaku hingga sepekan ke depan.

Baca juga: Arab Saudi Tutup Pintu Masuk Darat, Laut dan Udara Menyusul Kekhawatiran Virus Corona Jenis Baru

Adapun, kondisi terkini di Inggris tersebut memaksa Perdana Menteri Boris Johnson untuk menggelar pertemuan darurat COBRA (Cabinet Office Briefing Rooms) pada Senin (21/12/2020).

Juru bicara Downing Street Nomor 10 mengatakan, agenda darurat itu mendiskusikan situasi yang berkaitan dengan penerbangan internasional.

Paling kentara adalah sikap negara-negara di "Benua Biru" yang memberlakukan larangan kedatangan apapun dari Inggris karena varian baru virus corona.

Perancis menjadi negara terbaru yang menerapkannya, setelah mereka mengumumkan penangguhan selama 48 jam, termasuk juga transportasinya.

Juru bicara "Negeri Anggur" juga menerangkan, penangguhan itu termasuk kargo yang diangkuat baik lewat darat, udara, maupun laut.

Karena itu, Pelabuhan Dover menyatakan segala lalu lintas dari Inggris ke Perancis harus menunggu hingga adanya pengumuman lanjutan.

Eurostar dalam kicauannya menuturkan, menyusulu larangan itu mereka hanya bisa mengoperasikan kereta jurusan Paris ke London pada 21-22 Desember.

"Kami meminta kepada masyarakat, terutama pengangkut barang, untuk tak menuju Pelabuhan Kent atau rute ke Perancis lainnya," jelas Menteri Transportasi Grant Shapps.

Shapps mengatakan di Twitter, dia sudah memerkirakan akan terjadi penumpukan. Jadi, dia bekerja sama dengan otoritas Kent dan Highways England untuk mengurainya.

Sebelum Perancis, Irlandia melarang penerbangan dan penyeberangan feri dari Inggris selama 48 jam, hingga pemerintah mendiskusikannya lagi Selasa (22/12/2020).

Belanda juga melarang adanya kedatangan dari "Negeri Ratu Elizabeth" selama sisa 2020 ini, dan bakal berdiskusi dengan Uni Eropa guna menanggulangi varian baru ini.

Dari Italia, Menteri Luar Negeri Luigi Di Maio mengumumkan larangan. Kemudian Belgia juga menyatakan akan menutup kedatangan orang Inggris selama 24 jam.

Di Ceko, pemerintah menyatakan bahwa setiap orang yang berada di Inggris selama setidaknya 24 jam diperintahkan mengisolasi diri secara mandiri.

Kemudian Bulgaria juga mengumumkan mereka melarang penerbangan dari dan ke Inggris hingga 31 Januari, seperti dilansir Sky News.

PM Johnson berujar, varian baru virus corona diyakini 70 persen lebih cepat menyebar dibanding jenis sebelumnya, dan diduga jadi penyebab meningkatnya kasus infeksi di sana.

Johnson memerintahkan agar London dan kawasan tenggara berada dalam status lockdown tingkat empat selama pelaksanaan Natal.

Inggris menyatakan sudah memberi tahu Badan Kesehatan Dunia (WHO) soal jenis ini, yang berkontribusi 60 persen dari kasus positif di London.

Menteri Kesehatan Matt Hancock sudah memeringatkan mereka menghadapi tantangan berat, karena Covid-19 jenis baru ini menyebar tak terkendali.

Dr Susan Hopkins dari dinas kesehatan setempat menjelaskan, varian baru virus corona ini juga menyebar di Skotlandia dan Wales, namun dalam jumlah kecil. (*)

==

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muncul Varian Baru Virus Corona di Inggris, Eropa Ramai-ramai Tutup Perbatasan"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved