Yogyakarta
Warga Blokir Akses ke TPST Piyungan, Ini Tanggapan DLHK DI Yogyakarta
DLHK memaklumi apabila warga sekitar TPST Piyungan geram dan menutup akses ke dermaga pembuangan sampah, pada Jumat (18/12/2020) pagi.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
"Rencana pagi tadi kami mau dorong tumpukan sampah ke tengah. Tapi kan hujan terus dari tadi. Ya besok rencananya. Kalau masih hujan ya tetap belum bisa," ujarnya.
Ia menjelaskan, sejak 2016 lalu TPST Piyungan sudah mengalami kelebihan beban sampah.
Akibatnya setiap musim hujan tempat pembuangan sampah tersebut selalu menjadi persoalan yang tak kunjung selesai.
"Sebenarnya sudah sejak tahun 2016 overload. Tapi kan tidak ada tempat lagi ya dipaksakan dan jadi masalah," tegas dia.
Baca juga: TPST Piyungan Direncanakan Akan Digarap 2023
Bersabar Tunggu Pengelolaan KPBU
Rencana penataan dan pengelolaan sampah di TPST Piyungan dengan sistem Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) menurut Fauzan masih cukup lama.
Ia menjelaskan, proses KPBU saat ini masih pra studi kelayakan, dan pemerintah pusat menghendaki 2023 sudah bisa beroperasi.
"Tapi kalau lihat pengunduran terus menerus, tim konsultan tidak bisa datang ke Jogja karena pandemi. Kemungkinan 2025 baru bisa jalan," terang Fauzan.
Ia menjelaskan, setelah proses pra studi kelayakan selesai, tahap selanjutnya adalah studi kelayakan. Jika sudah ketemu metode pengolahan yang cocok proses selanjutnya masuk tender.
Pemerintah DIY saat ini masih belum menentukan metode apa yang akan dipilih untuk mengelola sampah di TPST Piyungan ke depan.
Namun demikian, saat ini Dinas PUPESDM sudah mulai melakukan konstruksi pendukung berupa pembuatan talut menggunakan beronjong di sekitar TPST.
"Dinas PUPESDM sudah memulai membangun itu pakai dana APBD, pengerjaan talut," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/tpst-piyungan-18122020-3.jpg)