Kabupaten Magelang

Wisatawan Tak Lagi Wajib Sewa Guide Berbayar ke Zona 1 Candi Borobudur

Wisatawan Tak Lagi Wajib Sewa Guide Berbayar ke Zona 1 Candi Borobudur

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Hari Susmayanti
Taman Wisata Candi Borobudur
Wisatawan saat berkunjung ke zona 1 Candi Borobudur, Selasa (15/12/2020). Penggunaan guide sudah tak diberlakukan lagi sejak hari ini. 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Wisatawan sudah tak lagi wajib menggunakan jasa guide atau pemandu berbayar untuk berkunjung ke zona 1 Candi Borobudur.

Kebijakan baru ini setelah pihak Taman Wisata Candi Borobudur mengevaluasi efektivitas guide dan ekspektasi pengunjung yang belum sesuai.

Sekretaris Perusahaan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), Emilia Eny Utari, mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari pengunjung serta pelaku wisata di media sosial soal kewajiban pengunjung menggunakan guide berbayar saat masuk zona 1 candi.

Pihaknya pun meminta maaf dan melakukan evaluasi bersama Balai Konservasi Borobudur (BKB) menentukan kebijakan yang lebih sesuai.

“Kami menerima laporan dari pengunjung dan pelaku pariwisata yang menyampaikan keluhan di media sosial atas ketidaknyamanannya dalam melakukan kunjungan di Candi Borobudur terutama kaitannya dengan kewajiban pengunjung untuk menggunakan jasa guide berbayar jika akan memasuki area halaman zona 1.

Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan dalam kunjungan tersebut dan saat ini telah dilakukan evaluasi bersama dengan BKB untuk menentukan kebijakan yang lebih sesuai,” kata dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/12/2020).

Baca juga: Unik, Ada Gerbang Ke Candi Borobudur Berbentuk Kapal Raksasa, Instagramable dan Cocok Untuk Fofo

Baca juga: Bank Jateng-PT JMM Teken Enam Kesepakatan Terkait Proyek Tol Solo-Yogya

Selama pandemi ini, memang kebijakan pengaturan kunjungan di candi yang sesuai protokol kesehatan.

Guide atau pemandu akan mendampingi pengunjung yang naik ke zona 1 candi untuk memberikan edukasi dan monitoring protokol kesehatan.

Namun ternyata pada penerapannya, efektivitas penggunaan guide ini belum sesuai dengan ekspektasi pengunjung dan pelaku pariwisata.

“Tujuan penerapan guide di Kawasan Candi Borobudur sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas kunjungan di masa pandemi ini.

Namun, pada pelaksanaannya terjadi ketidaksesuaian dalam penerapannya di lapangan. Kami telah mengevaluasi protap dimaksud untuk disesuaikan dengan kondisi saat ini,” jelas Wiwit Kasiyati, Kepala Balai Konservasi Borobudur.(Tribunjogja/Rendika Ferri Kurniawan)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved