Pilkada Serentak 2020
Cerita Bertugas Saat Pandemi, KPPS Pilkada Gunungkidul : Berat Tapi Harus Ikhlas
Meski pandemi, ribuan petugas KPPS dituntut untuk tetap bekerja profesional sekaligus menjaga diri dari potensi penularan.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
Nyatanya, kerja keras Iwan dan Suhardi berbuah manis.
Keduanya mengaku sangat terbantu dengan sikap kooperatif warga saat datang ke TPS, sebab mereka mematuhi prokes yang diterapkan.
Sebagian besar pemilih memutuskan datang sesuai jam yang tertera di undangan.
Kebijakan itu dilakukan demi menghindari kerumunan massa saat proses pencoblosan di TPS.
"Untungnya warga benar-benar mematuhi aturan tersebut. Bahkan sampai pencoblosan selesai pun tidak ada kerumunan sama sekali," kata Iwan.
Suhardi dan Iwan pun sepakat jika pekerjaan selama proses pencoblosan Pilkada kali ini tergolong lebih ringan.
Sebab hanya ada satu jenis kotak suara sehingga proses penghitungan pun bisa lebih cepat.
Baca juga: PREDIKSI Harga Emas Akhir Tahun 2020: Meski Sempat Anjlok Bakal Berkilau Lagi, Ini Penyebabnya
Baca juga: CAGLIARI 1-3 INTER MILAN: Barella Bawa Nerazzurri Comeback Gemilang
Tentunya ini berbeda dengan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden, sebab jumlah kotak suara lebih banyak.
Suhardi menuturkan saat itu ia harus bekerja selama hampir satu hari satu malam.
"Bandingkan dengan yang sekarang, belum sore prosesnya di TPS sudah selesai," kata Suhardi yang sudah 3 kali jadi KPPS.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul Ahmadi Ruslan Hani pun menyampaikan bahwa secara umum tahap pencoblosan berlangsung lancar.
Ia pun mengapresiasi kinerja para petugas KPPS di tiap TPS.
Termasuk pada ratusan ribu warga Gunungkidul yang menggunakan hak pilihnya, meski harus direpotkan dengan protokol kesehatan ketat.
"Semuanya berlangsung baik dan sesuai dengan pedoman yang diberikan, terutama dalam hal penerapan prokes," kata Hani. (alx)