Pilkada Serentak 2020

TPS Unik di Pilkada Klaten Usung Konsep Kerajaan Majapahit, Begini Alasannya

Konsep unik Kerajaan Majapahit sebagai bentuk untuk memeriahkan pesta demokrasi lima tahun di Klaten.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan
TPS 01 Dukuh Jombor, Desa Danguran, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Klaten, Rabu (9/12/2020) mengusung konsep Kerajaan. 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Beragam cara dilalukan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk menarik masyarakat berbondong-bondong datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menyalurkan hak pilihnya.

Satu di antaranya yakni, TPS 01 Dukuh Jombor, Desa Danguran, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Klaten, Rabu (9/12/2020).

TPS 01 yang berlokasi di gedung serba guna Dukuh Jombor itu mengusung konsep berbeda dari TPS-TPS lainnya di Pilkada Klaten 2020 ini, yakni mengusung konsep Kerajaan Majapahit.

Ketua KPPS TPS 01, Maryoto mengungkap alasan dari pihaknya untuk mengusung konsep TPS Kerajaan tersebut karena pihaknya menilai Kerajaan Majapahit pada zamannya telah menerapkan nilai-nilai demokrasi yang cukup kuat.

Baca juga: Unik, TPS di Pilkada Klaten Ini Usung Konsep Kerajaan Majapahit

"Temanya (Kerajaan) Majapahit, karena Majapahit adalah suatu kerajaan pada zamannya yang telah memiliki nilai-nilai demokrasi yang kuat," ujarnya saat ditemui Tribunjogja.com di lokasi TPS tersebut, Rabu (9/12/2020).

"Sejak dulu, untuk pemilihan-pemilihan para punggowo-punggowo sudah seperti ini (demokrasi) rapat pemilihannya," tambahnya.

Selain itu, kata Maryoto alasan kedua dari pihaknya mengusung konsep Kerajaan Majapahit di TPS pada Pilkada Klaten 2020 lantaran Majapahit juga merupakan sebuah Kerajaan yang berhasil menyatukan Nusantara pada zamannya.

"Yang kedua, Majapahit dulu adalah Kerajaan yang mempersatukan nusantara. Maka konsep ini kita usung agar untuk pemilihan Bupati ini benar-benar bisa mempersatukan masyarakat Klaten pada umumnya, dan menjadi contoh seperti Kerajaan Majapahit," jelasnya.

Kemudian, ia juga menyebut jika dengan mengusung konsep Kerajaan tersebut, pihaknya juga turut serta dalam memberikan edukasi kepada warga yang datang menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada Klaten itu.

Selanjutnya, dengan adanya konsep unik itu, juga sebagai bentuk untuk memeriahkan pesta demokrasi lima tahun di Klaten.

Ia berharap dengan mengusung konsep tersebut, diharapkan partisipasi masyarakat dalam menyalurkan hak pilihnya bisa meningkat.

"Kita ingin partisipasi masyarakat meningkat sehingga kita pilih untuk mengusung tema tertentu. Semoga konsep ini bisa meningkatkan partisipasi pemilih," ujarnya.

Maryoto menjelaskan, jika pihaknya melakukan persiapan selama tiga hari untuk merealisasikan konsep TPS Kerajaan tersebut.

Mulai dari menyiapkan pernak-perniknya seperti payung, ukiran-ukiran khas Kerajaan hingga pakaian raja, patih yang di kenakan oleh seluruh anggota KPPS.

Baca juga: Satu TPS Pengungsi Gunung Merapi di Klaten Dipindah ke Tempat Evakuasi Sementara

"Sekitar tiga hari untuk persiapan. Kita sebelumnya sudah bikin rencana juga untuk membuat sesuatu yang beda," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved