Produksi Bunga Krisan di Gerbosari Kulon Progo Terimbas Pandemi COVID-19

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pandemi COVID-19 cukup memberikan dampak kepada petani bunga krisan di Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo.

Dimana imbas pandemi tersebut tak hanya mempengaruhi segi produksi melainkan pendapatan para petani. 

Ketua Paguyuban Pengelola Bunga Krisan Seruni Menoreh, Suharso mengatakan produksi bunga krisan mengalami penurunan cukup drastis selama pandemi COVID-19 melanda. 

Sebab, permintaan bunga krisan hingga saat ini masih minim. 

"Sejak awal pandemi sampai sekarang ini permintaan bunganya masih sedikit. Karena berbagai acara baik di hotel maupun permintaan dari dekorasi minim. Bahkan pada September kemarin tidak ada permintaan sama sekali," tuturnya Rabu (9/12/2020). 

Baca juga: Destinasi Wisata di Kulon Progo Bisa Ditutup Jika Tak Patuh Prokes pada Libur Akhir Tahun 2020

Oleh karena itu, para petani sudah tidak mampu lagi berproduksi. 

Sementara petani yang mampu berproduksi mereka terhambat dalam menjual bunga krisan tersebut. 

Untuk menyiasatinya, para petani mempergunakan kubang untuk menanam bunga krisan sebagai tempat menanam sayuran. 

Nampaknya hal itu juga tidak sesuai dengan harapan. 

Sebab, harga sayuran pada saat itu juga merosot. 

Namun memasuki November, beberapa anggota paguyuban bunga krisan seruni menoreh sudah mulai menanam kembali. 

"Sampai saat ini dari 50 kubang yang biasanya ditanami bunga, ada 6 kubang yang sekarang ini telah ditanami bunga krisan kembali. Nanti akhir Desember bisa mulai dipanen dan dijual," kata Suharso. 

Terlebih, kata dia saat ini konsumen yang telah memesan bunga krisan mulai bermunculan. 

Meskipun belum terlalu banyak, namun sudah ada permintaan bunga krisan dari Bantul, Kotabaru dan Wates.

Baca juga: Terimbas Pandemi, Pesanan Kostum Tradisional di Kalibawang Kulon Progo Turun 50 Persen